Jakarta – Sukmawati Soekarnoputri telah melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab ke polisi. Terkait laporan tersebut, Habib Rizieq mengancam untuk melaporkan balik Sukmawati.
Serangan balik tersebut lantaran dirinya menilai bahwa Sukmawati gagal paham karena yang dilaporkan adalah dakwah karya ilmiah soal usulan Pancasila saat dibuat 1945 lalu. Bukan Pancasila yang sudah jadi dasar negaranya. Terkait hal tersebut, Sukmawati pun turut menanggapinya.
“Saya siap (dilaporkan balik), sekali lagi harusnya dia meminta maaf kalau memang laki-laki,” kata Sukmawati saat mendatangi Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jumat (13/1/2017).
Kedatangan Sukmawati kesana guna mengecek perkembangan kasus yang kini sedang ditangani oleh Polda Jabar. Rizieq dilaporkan oleh Sukmawati Soekarnoputri ke kepolisian atas pernyataannya yang menyebut ‘Pancasila Soekarno ketuhanan ada di Pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala’.
Ketika melaporkan, Sukmawati juga melampirkan bukti video Rizieq ketika berceramah di Kota Bandung pada tahun 2013 lalu. Terkait laporan itu, Rizieq sudah diperiksa kemarin. Rizieq sempat meminta Sukmawati untuk mencabut dan meminta maaf lantaran laporan yang dilayangkan tidak ada dasarnya.
“Kemarin dia (Rizieq) bilang kalau saya harus mencabut laporan dan meminta maaf. Saya malah justru akan terus melanjutkan dan harusnya dia yang meminta maaf, bukan saja ke kaum nasionalis, tapi juga bangsa yang sudah disakiti dengan kata-katanya,” terangnya.
Baca Juga : Habib Rizieq Dilaporkan Dengan 3 Dugaan Kasus Berikut Ini
Terkait ucapan Rizieq yang menyebut Sukmawati gagal paham terkait pelaporan tesis S2-nya di University Of Malaya, dirinya tidak mau ambil pusing. Namun, dia pastikan laporan yang dilayangkan pada kepolisian sudah menjadi bukti keabsahan bahwa Rizieq diduga menodai simbol negara.
“Saya enggak tahu tesis dia atau apa. Utamanya, kata-kata dia yang yang enggak berakhlak. Dia enggak bisa berkelit, itu suara dia kata-katanya jelas,” katanya.
(bimbim – www.harianindo.com)