Sintang – Pemuda Dayak Kalimantan menolak kedatangan Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain di Bandara Susilo, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri mengatakan, penolakan berawal saat ada pelantikan pengurus Dewan Adat Dayak di Gedung Pancasila, Kelurahan Alai, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, pukul 09.30 WIB.
Kemudian, sekitar pukul 09.45 WIB para pemuda dayak Kabupaten Sintang yang berjumlah 30 orang dari Gedung Pancasila bergegas menuju Bandar Udara Susilo Sintang. Mereka menjemput kedatangan Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat Jefray Edward dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.
Menurutnya, pada saat menunggu kedatangan ketua DAD Provinsi Kalbar dan Gubernur Cornelis, mereka mendapatkan informasi tentang adanya kedatangan Wasekjen MUI Pusat Zulkarnaen. Sehingga, terjadi gelombang unjuk rasa penolakan warga dayak.
“Tengku Zulkarnaen bersama rombongan tidak jadi turun dari pesawat dan langsung meninggalkan Kabupaten Sintang, menggunakan pesawat Garuda Indonesia menuju Pontianak,” kata Rikwanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Rikwanto menambahkan, alasan pemuda dayak di antaranya, masyarakat dayak menolak Wasekjen MUI Zulkarnaen menginjakkan kaki di tanah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Warga dayak menolak karena Zulkarnaen pernah memberikan pernyataan yang telah mencederai warga dayak di jejaring sosial media.
“Yang bersangkutan menyatakan bahwa warga suku dayak kafir dan tidak pantas masuk surga. Bahkan lebih buruk dari binatang,” jelas Rikwanto.
Baca juga: Habib Rizieq Desak Sukmawati Minta Maaf Karena Telah Melaporkan Dirinya
Meski demikian, tambah Rikwanto, warga dayak tak membenci organisasi MUI tersebut, namun lebih menitikberatkan kepada oknumnya itu sendiri yaitu Zulkarnaen yang telah menghina warga dayak. (Yayan – www.harianindo.com)