Jakarta – Bila di Jakarta warga ramai dengan tuduhan penistaan agama yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat berpidato di hadapan para nelayan di Kepulauan Seribu, September 2016 lalu, ternyata keadaan sebaliknya terjadi di Pulau Pramuka, tempat kejadian dimana Ahok berpidato pada saat itu.
Menurut beberapa warga di sana, mereka juga turut hadir bahkan menyambut kedatangan Ahok yang waktu itu hendak melakukan sosialisasi budidaya ikan kepada warga.
“Saya saat itu datang, mendengar, dan menyaksikan tapi enggak tahu dimana letaknya (kalimat menista agama),” kata Yono (59) yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan dan penjual es goyang, Jumat (6/1/2017).
“Mungkin kita enggak ngeh, karena kan emang gaya ngomongnya Pak Ahok sambil humor, jadi selewatan aja,” kata Rahmat menimpali.
“Kalau dibilang ketawa ya emang kita ketawa seperti di video itu,” lanjut Rahmat yang juga berprofesi sebagai nelayan.
Mereka juga tidak menolak tudingan yang dilontarkan oleh salah satu petinggi FPI, Novel Bamukmin, yang mengataka bahwa warga Pulau Pramuka masih awam soal ajaran agama Islam.
“Ya mas, kalau dibilang awam ya memang begini kami adanya. Saya pribadi memang tidak terlalu mendalam ilmu agamanya. Bisa juga misalnya ngeh perkataan Pak Ahok itu, mungkin dianggapnya ya sambil lalu aja, karena kita di sini santai saja enggak berpikir kutipan agama dari Pak Ahok berniat menistakan,” kata Yono.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa bila memang ada seseorang yang dengan sengaja berniat menistakan agama Islam maka orang itu tidak akan bisa keluar dari Pulau Pramuka.
“Gini, saya dan teman di sini dan kemarin yang turut hadir, betul tidak menyangka apa iya sih Pak Ahok sengaja ngutip ayat dimaksud itu? Karena kalau kita merasakan itu ada (sengaja menista) mungkin sudah dikeroyok sama warga sini, tapi kan faktanya enggak,” tegas Yono.
Terkait Pilkada DKI yang akan digelar pada Februari 2017 mendatang, Yono secara terbuka mengaku bahwa dirinya akan tetap memilih Ahok untuk memimpin kembali Jakarta.
“Kenapa malu mas? Saya jujur pro-Ahok. Saya lihat dan rasakan kerjanya. Secara yang saya rasakan, meski bisa dibilang hidup saya ya begini-gini aja, tapi ini bukan salah gubernur,” katanya.
“Saya lihat kemajuan di birokrasi dan lingkungan tempat tinggal saya di Pulau Pramuka yang semakin baik, dan ke depan pasti wilayah Kepulauan Seribu bisa tambah baik lagi pasti,” tambah Yono.
(samsul arifin – www.harianindo.com)