Yogyakarta – Beberapa hari ini di media sosial beredar surat dukungan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab untuk menjadi Imam Besar Umat Islam yang dibuat di Pandeglang Provinsi Banten, tertanggal 4 Januari 2017.
Terkait hal ini, Irwan Masduqi selaku Pemimpin Pesantren Assalaffiyah Mlangi di Nogotirto, Gamping Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungkapkan penolakannya.
“Setahu saya surat itu baru beredar di Banten. Kalau di Yogyakarta belum ada edaran,” kata Irwan, Minggu (8/1/2017).
Menurut Irwan yang merupakan cucu dari pendiri Ponpes Assalaffiyah Mlangi, Haji Masduqi, Rizieq tidak mempunyai pengaruh di kalangan Pesantren NU karena dinilai beraliran garis keras dan tidak toleran.
Pesantren NU justru menghormati ulama yang pro-perdamaian, santun, dan demokratis, seperti sosok Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dari Pekalongan, Jawa Tengah.
“Mayoritas pesantren NU tidak setuju dengan cara-cara Habib Rizieq,” kata Irwan.
“Islam menghargai keragaman, bukan mengkafirkan. Tidak boleh saling memaksakan keyakinan,” tambahnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Sobri Lubis, sendiri membantah bahwa FPI telah mengeluarkan surat edaran dukungan kepada Habib Rizieq sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia.
“Tidak betul itu,” kata Ahmad Sobri, Minggu (8/1/2017).
(samsul arifin – www.harianindo.com)