Jakarta — Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Khusus Ibukota (KPU DKI) Jakarta Sumarno mengatakan seluruh organisasi kemasyarakatan keagamaan dan kepemudaan akan diundang dalam debat kandidat calon pemimpin DKI Jakarta.
Sumarno juga tegas mengatakan juga mengundang perwakilan Front Pembela Islam (FPI) sebagai penonton.
“Semua elemen diundang, salah satunya FPI (Front Pembela Islam). Tentu perwakilan saja yang datang, karena kapasitas ruangan hanya 1.000 orang,” kata Sumarno.
Debat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Januari dan Februari 2017 diprediksi berlangsung seru. Pasalnya, KPU DKI telah menyiapkan enam sampai tujuh orang panelis berkompeten. Panelis terdiri dari para ahli dan akademisi.
“Panelis dari akademisi dan ahli. Jadi misalnya untuk tema-tema demokrasi dan penegakkan hukum, kami meminta mereka yang ahli tentang pengelolaan pemerintahan yang baik kemudian juga mengelola bagaimana peran pemerintah daerah untuk memaksimalkan atau memastikan hukum itu terlaksana,” ujar Sumarno.
Baca juga: Direktur Eksekutif Imparsial Sarankan Pemerintah Tidak Emosional dengan Janji Australia
Untuk tema pendidikan dan kesejahteraan, KPU DKI akan meminta akademisi yang menjadi panelis. Sementara untuk isu ekonomi dan masalah pengangguran, KPU DKI memilih ekonom dan ahli ketenagakerjaan.
“Jadi seluruh isu dan tema sudah terwakili oleh para ahli dari unsur akademisi dan unsur praktisi,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)