Jakarta – Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memiliki alasan saat mempromosikan PNS DKI yang sebelumnya distafkan oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sumarsono berdalih jika tak selamanya pegawai yang berkinerja buruk tidak bisa memperbaiki kesalahannya.
“Janganlah seseorang itu tidak diberi harapan sepanjang hidupnya, masa sekali distafkan sampai mati mereka distafkan terus. Jangan menghukum orang sepanjang hidupnya,” ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (5/1/2017).
Sumarsono mengungkapkan, mereka yang sudah distafkan terus dipantau kinerjanya. Selama PNS tersebut berkinerja baik dan berdisiplin tinggi, bukan tidak mungkin bisa naik jabatan lagi.
Sumarsono pun menyampaikan, kasus semacam ini sudah biasa dalam birokrasi. Pada masa pemerintahan Basuki alias Ahok, hal semacam ini juga pernah terjadi.
“Soal menaikkan dan menurunkan itu hal biasa. Zaman Pak Ahok ada juga yang non-job lalu dipromosikan,” ujar Sumarsono.
Salah satu PNS DKI Jakarta yang pernah dipromosikan kembali setelah distafkan adalah almarhumah Saptastri Ediningtyas atau Tyas. Dulu Tyas merupakan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Setelah distafkan, dia kembali diangkat menjadi pejabat eselon III dengan jabatan Kepala Perpustakaan Kepulauan Seribu.
Baca juga: Pria Mengaku Salim Mubarok Ditangkap Polisi Karena Ingin Mendirikan Negara Islam
Ahok sendiri sebenarnya pernah mengatakan perombakan PNS DKI di bawah kepemimpinannya seperti permainan ular tangga. Mereka yang “jatuh” bisa naik kembali jika dianggap layak. (Yayan – www.harianindo.com)