Tel Aviv – Mantan presiden Israel Moshe Katsav pada Rabu (21/12/2016) dibebaskan secara bersyarat setelah menjalani hukuman tujuh tahun penjara karena kasus perkosaan dan sejumlah kejahatan seksual lainnya.
Presiden ketujuh Israel (200-2007) ini keluar dari penjara Maasiyahu di Tel Aviv timur, tempat belasan anggota keluarga beserta pendukung telah menunggunya, demikian informasi dari televisi dan radio yang menayangkan langsung pembebasan Katsav.
Keluar dari penjara, Katsav memeluk istrinya, Gila, dan memasuki mobil. Mereka kemudian pulang ke kediaman di kota selatan, Kiryat Malachi.
Katsav dibebaskan satu jam setelah Jaksa Negara Shai Nitzan mengatakan banding tidak akan dilakukan terhadap keputusan Komite Pembebasan Bersyarat yang membebaskan bekas presiden Israel itu lebih awal.
Berdasarkan syarat yang diterapkan, Katsav harus mengikuti program rehabilitasi pelayanan penjara. Ia juga harus menjalani tahanan rumah setiap malam, mulai pukul 22.00 hingga 06.00, sampai masa pembebasan bersyaratnya berakhir.
Komite juga melarang Katsav berbicara kepada media maupun menjabat suatu posisi pekerjaan yang anak buahnya merupakan kalangan perempuan.
Katsav divonis ada November 2011. Mahkamah Agung memastikan hukuman bagi Katsav atas dua dakwaan perkosaan terhadap seorang mantan karyawati saat ia menjabat sebagai menteri pariwisata pada 1990-an. Dakwaan juga mencakup perbuatan asusila dan pelecehan seksual terhadap dua perempuan lainnya ketika ia menjabat sebagai presiden. Mahkamah Agung juga mendakwa Katsav menghambat proses peradilan. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)