Jakarta – Unjuk rasa besar-besaran 212 yang dipelopori Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) telah memicu munculnya pembentukan koperasi syariah 212 yang digagas oleh Ketua Barisan Putra Putri Indonesia (BARA) Eka Gumilar.
Dengan pembentukan koperasi ini, diharapkan dapat mengetuk para pengusaha dan pemimpin umat untuk menyambut gagasannya, agar bisa berdiri koperasi 212 yang bisa membantu banyak muslim.
“Indonesia terutamanya dalam bidang UMKM agar roda ekonomi bergerak dan berujung Indonesia menjadi bangsa yang kuat,” ungkap Eka Gumilar saat acara Musyawarah Formatur Mitra Usaha 212 di Masjid Al Ittihad Jl. Tebet Mas Indah 1, RT: 08/02. Tebet Barat Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2016).
Aksi 212 merupakan istilah yang diberikan bagi para peserta aksi damai pada tanggal 2 Desember 2016 lalu di Monas Jakarta Pusat. Aksi yang diikuti kurang lebih 7 juta kaum muslim itu melakukan doa dan zikir bersama untuk kebaikan umat dan mendesak hukuman penjara bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Eka berpendapat, kini sektor ekonomi masih dikuasai segelintir konglomerat, sehingga perlu adanya upaya pemerataan kesejahteraan agar tidak ada kesenjangan yang terlalu jauh. Kata dia, kekuatan ekonomi yang dikuasai asing juga harus dikurangi, karena ini membuat kehormatan bangsa menjadi dipertaruhkan.
“Faktanya mereka yang merasa kuat secara modal dan ekonomi akan ikut mempengaruhi setiap kebijakan pemerintahan, sehingga kadang pemerintah terkesan kurang pro rakyat kecil. Karena itu umat Islam harus bersatu, jangan terkotak kotak. Mulailah dengan hal sederhana, insya Allah akan besar dan menjadi solusi mensejahterakan umat,” bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Bachtiar Nasir selaku pimpinan GNPF MUI mengatakan pembentukan koperasi syariah 212 perlu didukung agar umat bisa sejahtera tidak mengandalkan bantuan dari pihak luar.
Baca juga: Jokowi Menilai Kebijakan AS Mementingkan Perekonomiannya Sendiri
“Ekonomi kita sudah dikuasai oleh asing dan aseng, umat Islam harus bangkit baik secara moral maupun ekonomi. Kita jangan dijajah lagi secara ekonomi. Potensi umat Islam sangat besar sayang sekali jika tidak kita manfaatkan, aksi 212 merupakan bukti bahwa umat Islam bisa bersatu jika kita memang menginginkannya,” tegasnya. (Yayan – www.harianindo.com)