Jakarta – Sembilan orang relawan memiliki visi untuk menciptakan aplikasi melawan berita bohong (hoax) yang diberi nama Turn Back Hoax.
“Kami buat database terbuka, siapa pun bisa post ini hoax atau bukan,” kata Khairul Anshar, salah satu pengembang aplikasi Turn Back Hoax, di Jakarta, Sabtu (17/12/2016).
Aplikasi tersebut berbentuk seperti forum, pengguna harus masuk menggunakan akun Facebook untuk mengunggah informasi, yang dapat berupa pesan berantai, artikel yang dimuat di situs, atau foto.
Demi mengetahui informasi tersebut hoax atau bukan, pengguna lain dapat berpartisipasi dengan mengklik flag hijau (bukan hoax) atau merah (hoax).
Penjelasan terkait hoax atau bukan dapat ditulis di kolom komentar, pengguna dapat berdiskusi di kolom tersebut.
Lebih lanjut, untuk mencari tahu informasi yang berupa foto, aplikasi yang berupa ekstensi di Google Chrome ini akan menyambungkan dengan Google Image, untuk mencari tahu siapa yang pertama kali mengunggah foto tersebut dan informasi apa yang sebetulnya diberikan bersama foto itu.
Algoritma pada aplikasi tersebut akan menilai jumlah flag dalam informasi yang diberikan untuk sebuah situs, lalu akan memberikan data apakah situs tersebut sering menyebarkan hoax atau tidak.
Baca juga: Bigo Live Diblokir, Ini Alasannya
Turn Back Hoax sendiri hingga saat ini masih dalam tahap pengembangan sehingga database yang dimiliki terbatas. Aplikasi tersebut tersedia dalam website dan ekstensi di Google Chrome. Mereka juga melirik aplikasi mobile karena akses ke smartphone lebih jamak daripada komputer. (Yayan – www.harianindo.com)