New Delhi – Ulama berpengaruh asal India, Dr Zakir Naik, kini menjadi buruan Interpol okarena dianggap menebarkan kebencian lewat ceramahnya dan menginspirasi seorang pelaku teror di Dhaka yang menewaskan 20 orang.
Lembaga anti teror India, National Investigation Agency (NIA) telah memeriksa beberapa tempat yang terkait dengan Dr Zakir Naik, termasuk Islamic Research Foundation (IRF), LSM milik Dr Zakir Naik untuk memburunya.
Selain itu, tim NIA juga menggeledah kediaman DR Zakir Naik dan kantor Peace TV pada malam hari. Beberapa anggota keluarga Dr Zakir Naik juga ikut diamankan.
Situs-situs milik Dr Zakir Naik yang digunakan untuk menyebarluaskan ceramahnya juga telah diblokir oleh pihak berwenang.
Begitu pula beberapa rekening bank yang terkait dengan Dr Zakir Naik juga diblokir, termasuk rekening IRF.
Dr Zakir Naik dan IRF mulai diawasi oleh NIA sejak pelaku teror di Dhaka pada Juli 2016 menyebut bahwa aksinya itu terinspirasi sari ceramah Dr Zakir Naik.
Selain itu, NIA juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Interpol untuk mengeluarkan Red Notice. Bila Red Notice ini dikeluarkan, maka negara-negara yang tergabung dalam Interpol berkewajiban untuk mencari dan menangkap Dr Zakir Naik, termasuk di dalamnya adalah Arab Saudi, negara dimana Dr Zakir Naik diduga berada.
Saat melakukan penggeledahan di kediaman Dr Zakir Naik dan beberapa lokasi lainnya, tim NIA mengamankan beberapa barang elektronik, termasuk laptop dan ponsel.
“CD dan data komputer dari semua kantor IRF sedang diteliti. Percakapan lewat telepon dan email akan diperiksa. Ahli Telecom juga telah dilibatkan,” ujar pejabat NIA.
Dr Zakir Naik sendiri mengaku terkejut saat dirinya dikaitkan dengan kelompok terorisme.
“Saya tidak pernah mendorong manusia untuk membunuh manusia lainnya. Tindakan kejahatan ini dari media India, mencoba untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa Dr Zakir Naik telah mendorong terorisme adalah sesuatu yang jahat,” ucap Dr Zakir Naik.
(samsul arifin – www.harianindo.com)