Jakarta – Dian Yulia Novi yang diduga berencana melakukan aksi bom bunuh diri dengan menyasar Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) merupakan mantan TKI. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid.
Apabila melihat catatan dari BNP2TKI, Dian yang diketahui berasal Cirebon yang disiapkan untuk menjadi pelaku pengeboman di Istana Negara tersebut pernah bekerja sebagai TKI di Oman. Nusron menambahkan, TKI memang menjadi kelompok yang rentan untuk direkrut oleh jaringan teroris.
“Ya benar, yang bersangkutan tercatat sebagai TKI,” kata Nusron Wahid di Jakarta, Minggu (11/12/2016).
“Dan kami memang sudah sejak lama memberikan warning kepada TKI agar hati-hati karena gerakan ISIS dan teror menyasar TKI untuk direkrut,” tuturnya.
Dian yang lahir di Cirebon pada 4 Juli 1989 itu hanya lulusan SMU saja. Ketika itu, Dian memiliki paspor bernomor AN537753 yang diterbitkan pada (26/1/2010) silam. Dian pernah menjadi TKI di Oman yang diberangkatkan oleh PPTKIS Hijrah Amal Pratama.
Ketika bekerja di Oman, Dian menjadi pekerja sektor rumah tangga pada majikan bernama Hamad Saleem Mansour. Nusron mengatakan bahwa pihak BNP2TKI sebenarnya telah melakukan pengetatan dan pencegahan agar para pekerja migran tidak didoktrin ataupun direkrut organisasi teroris.
Bahkan, dalam Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) juga ditekankan bagaimana nilai-nilai Pancasila sebagai penangkal ketika menghadapi doktrin teroris yang mengatasnamakan jihad. BNP2TKI juga melakukan penyuluhan terhadap TKI di luar negeri, termasuk dengan menggandeng Badan Nasional Penangggulangan Terorisme.
Baca Juga : FBR Laporkan Akun Yang Diduga Milik Janes C Simangungsong Karena Sebar Kebencian
“Untuk mengantisipasi TKI yang hendak bergabung dengan ISIS atau kelompok-kelompok teroris lainnya,” ujarnya.
(bimbim – www.harianindo.com)