Jakarta – Pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit menilai Basuki T. Purnama alias Ahok sulit lolos dari jerat hukum. Sebab , tekanan publik agar tersangka kasus penistaan agama itu dinyatakan bersalah, sudah terlalu besar.
Aksi besar-besaran pada 4 November dan 2 Desember lalu jelas memperlihatkan skala tekanan publik tersebut. Tekanan sebesar itu, lanjutnya, pasti akan berpengaruh pada proses hukum.
”Dampaknya, dapat menimbulkan ketakutan bagi para penegak hukum, dan itu berdampak pada vonis yang dijatuhkan nantinya,” kata Arbi kepada wartawan, Sabtu (3/12/2016).
Arbi yakin massa pasti tak akan puas jika Ahok dijatuhi vonis bebas. Akibatnya, aksi-aksi serupa pun akan terus bermunculan sampai keinginan massa terpenuhi.
Baca juga: Agus Rahardjo Imbau Masyarakat Lebih Selektif Memilih Pemimpin
Situasi ini, lanjutnya, sangat mungkin membuat hakim yang mengadili kasus Ahok terpaksa mengikuti arus. Bahkan, jika nantinya Ahok secara hukum terbukti tak bersalah sekalipun.
”Jadi sebenarnya Ahok ini dikorbankan demi keamanan. Karena jumlahnya (massa) yang besar, menakutkan, menekan, dan memaksa,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)