Jakarta – Terkait dengan aksi damai yang akan digelar tanggal (2/12/2016), Menkopolhukam Wiranto menegaskan bahwa nantinya aksi tersebut hanya akan dilangsungkan di lapangan silang Monas saja dan tidak akan ada aksi apapun di luar itu. Oleh sebab itu, dirinya mengimbau kepada mereka yang mengikuti aksi demo dan aparat keamanan untuk segera bertindak tegas apabila ada sejumlah pihak melakukan aksi serupa di luar Monas.
“Jika ada pihak yang akan melaksanakan demo liar, demo di luar Monas, maka aparat keamanan akan menindak tegas mereka dan membubarkannya. Kita tidak ingin demo yang damai itu didompleng oleh demo yang sifatnya anarki. Masyarakat tidak ingin, wartawan pasti juga tak ingin,” ujar Menteri saat menjumpai wartawan di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Kamis, (1/12/2016).
Jika nantinya terlihat ada aksi serupa di luar kawasan Monas, maka aksi tersebut dianggap ilegal dan bukan merupakan para pengunjuk rasa yang hadir di Monas lantaran tak ada izin resmi yang diberlakukan di luar Monas. Wiranto pun mengaku para Dubes memiliki kekahawatiran terhadap munculnya pihak-pihak “pendompleng” demo, seperti yang terjadi pada demo (4/11/2016) lalu.
“Ya nggak diizinkan, kok. Karena bagaimana mungkin ketika ada yang dzikir, mendoakan kebaikan, memohon kepada Tuhan keselamatan negeri ini di Monas, di sebelah sana (luar Monas) malah menghujat. Itu namanya apa? Nggak mungkin dong. Kalau mau demo, masuklah ke Monas, dzikir bersama,” ujarnya setelah mengadakan pertemuan tertutup dengan para Duta Besar di Kemenlu.
Baca Juga : KPK Mendapat Informasi Ada Bukti Baru Terkait Kasus Sumber Waras
“Sudah saya jelaskan, pendompleng kemungkinan ada tapi sudah kita atasi, kita jaga. Jadi sudah ada perjanjian dengan pendemo dan aparat keamanan, kalau lihat yang aneh-aneh segera laporkan, tangkap bersama,” ucap Menteri Wiranto.
(bimbim – www.harianindo.com)