Jakarta – Ada banyak mitos terkait informasi yang beredar di internet tentang kehamilan. Para calon ibu pun banyak yang menjadi bingung.
Masalahnya adalah mereka tengah mencari informasi yang benar seputar nutrisi saat hamil.
Informasi terbaik yang bisa Anda dapatkan sejatinya adalah berasal dari dokter kandungan. Aturlah waktu berkonsultasi dengan mereka yang lebih menguasai bidang ini.
Berikut Harian Indo hadirkan beberapa saran dari para pakar lainnya, dalam hal ini para ahli gizi, mengenai 13 hal yang harus diketahui oleh para ibu hamil seperti dilansir dari metrotvnews.com, Senin (28/11/2016):
1. Minum vitamin, bahkan ketika masih merencanakan kehamilan
Sangat penting mengonsumsi vitamin prenatal bahkan sebelum seorang wanita mencoba untuk hamil. Vitamin prenatal mengandung banyak nutrisi penting seperti asam folat, zat besi dan kalsium yang pada akhirnya dibutuhkan bayi untuk berkembang sehat.
2. Jangan lakukan perubahan besar pada diet Anda
Saat hamil, tidak dianjurkan melakukan perubahan diet yang drastis dan menjadi vegan. Bayi Anda membutuhkan banyak nutrisi selama proses pembentukan dalam rahim. Jangan hindari daging karena wanita hamil lebih banyak membutuhkan zat beesi dan protein.
3. Jangan hindari makan kacang
Kacang-kacangan mengandung omega-3 dan dapat menangkal alergi pada bayi baru lahir. Sebuah penelitian dalam jurnal Pediatrics menemukan wanita yang hamil dan rutin konsumsi kacang melahirkan anak yang cenderung tidak alergi terhadap kacang.
4. Perbanyak asupan asam folat
Asam folat sangat penting untuk perkembangan otak bayi dan saraf tulang belakang. Beberapa makanan yang mengandung asam folat tinggi seperti sayuran berdaun hijau gelap, buah jeruk, alpukat dan bit.
5. Tambah zat besi dengan buah dan sayuran
Zat besi harus meningkat selama proses kehamilan karena wanita hamil sering mengalami anemia. Vitamin C yang terkandung dalam buah dan sayuran, meningkatkan penyerapan zat besi.
6. Tidak perlu banyak kalori
Mungkin Anda berpikir saat hamil membutuhkan banyak kalori. Padahal, tidak ada kalori tambahan yang diperlukan selama trimester pertama. Pada trimester kedua, wanita hamil hanya butuh 340 kalori ektra dan 450 kalori selama trimester tiga.
Berat badan yang berlebihan dapat menyebabkan diabetes gestational, tekanan darah tinggi dan komplikasi persalinan.
7. Perbanyak serat
Konsumsi setidaknya 128 gram serat selama hamil dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi, mencegah sembelit dan menurunkan risiko pre-eklampsia dan diabetes gestational.
8. Cukup kebutuhan yodium
Ini penting untuk perkembangan otak bayi. Asupan yodium yang sedikit selama hamil adalah penyebab keterbelakangan mental. Cranberries, yogurt dan stroberi bisa menjadi sumber yodium pada wanita hamil.
9. Makan makanan bergizi
Tak hanya baik untuk kesehatan bayi, makanan bergizi dapat membantu tubuh Anda tetap berenergi. Makanan yang sehat dan segar memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik.
10. Makan ikan yang sehat
Beberapa jenis ikan memang tidak aman untuk ibu hamil. Tapi, ini tidak berarti Anda harus menghindari makan ikan. Ikan mengandung magnesium dan asam lemak omega 3 yang dapat melemaskan pembuluh darah, membantu mencegah sakit kepala dan lemak omega 3 dapat meningkatkan suasana hati.
Ikan yang sehat tidak terkontaminasi senyawa atau zat kimia di lautan. Beberapa ikan yang aman dan dapat memberikan nutrisi penting bagi bayi seperti ikan cod, salmon, sarden dan lele. Semua ikan harus dimasak dengan benar untuk menghindari bakteri berbahaya. Untuk itu, selama hamil hindari sushi mentah.
11. Makan secara berkala
Sangat penting untuk makan setiap dua hingga empat jam untuk terus memberikan aliran nutrisi ke bayi dan tingkat energi yang stabil bagi ibu dan menjaga gula darah tetap normal. Mengelola kadar gula darah dapat membantu mengurangi kelelahan dan mual.
12. Minum banyak teh jahe setelah melahirkan
Kebanyakan orang berpikir minum teh jahe selama kehamilan dapat melawan mual. Tapi jahe sama pentingnya setelah kehamilan. Jahe mengandung anti peradangan yang kuat dan akan membantu tubuh merasa lebih kuat dan pulih lebih cepat setelah melahirkan.
Baca juga: Migrain ? Redakan dengan Makanan Ini
13. Jika Anda menyusi, jangan diet
Saat menyusui, Anda membutuhkan sekitar 500 kalori tambahan per hari untuk menghasilkan susu berkualitas. Ingat bahwa menyusui membutuhkan lebih banyak energi daripada kehamilan. Tapi, ini adalah proses yang saling menguntungkan dengan manfaat kesehatan yang luar biasa bagi bayi serta pembakaran kalori untuk ibu. (Yayan – www.harianindo.com)