Malang – Dua ormas besar di Malang membuka pendaftaran bagi masyarakat yang berniat berangkat ke Jakarta untuk ikut dalam aksi unjuk rasa 2 Desember.
Kedua ormas tersebut adalah Gerakan Masyarakat Ahlusunah wal Jamaah (Gemas) dan Laskar Mujahid yang membuka pendaftaran terhitung mulai 22-30 November 2016.
Zainul Hasan selaku Ketua Umum Gemas menuturkan, selama dua hari dibuka pendaftaran sudah hampir 150 orang mendaftarkan diri. Mereka yang mendaftarkan diri berasal dari berbagai elemen masyarakat, termasuk sejumlah ormas dan pondok pesantren di Malang Raya.
“Sudah di atas 100 orang yang mendaftar, dari berbagai elemen, majelis taklim, pondok pesantren dan ormas. Yang mengkoordinir dari Gemas dan Laskar Mujahid,” kata Zainul Hasan di Gedung BTC, Jalan KH Husni Thamrin Nomor 1 Kecamatan Klojen, Kota Malang, Rabu (23/11/2016).
Para calon pengunjuk rasa yang berasal dari Kecamatan Tumpang, Gondanglegi, Singgosari, Lawang, Kepanjen, Batu. Mereka diwajibkan membayar biaya akomodasi Rp 500.00 per orang. Sebanyak 300 armada bus disiapkan. Jika dirasa kurang maka akan menggunakan kereta api.
Massa akan diberangkatkan pada H-1 atau Kamis (1/12) dipimpin Ustaz Zainul Hasan dengan titik kumpul yang masih belum ditentukan. Titik kumpul akan diputuskan setelah jumlah peserta bisa dipastikan, karena mempertimbangkan lokasi parkir kendaraan.
Zainul menegaskan, aksi 2 Desember menuntut proses penegakan hukum terhadap kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok).
“Tuntutannya, penegakkan hukum. Tersangka saja itu belum cukup, belum penegakan hukum. Kalau ditangkap itu baru penegakan hukum,” katanya.
Pihaknya pun yakin jika unjuk rasa akan berlangsung secara damai bahkan dinamakan aksi super damai. Tidak ada aksi makar atau melawan negara.
Baca juga: Agus Yudhoyono Janji Tetap Berikan KJP dan KJS bila Menjadi Gubernur
“Tuntutan kita tidak muluk-muluk, hanya minta tahan Ahok. Kita fokuskan di Jakarta karena penistaanya ada di sana, TKP-nya di sana. Kami aksi dengan super damai, tidak ada makar,” kata pria yang juga pengasuh Majelis Ulum Ar-Rosul Singosari itu. (Yayan – www.harianindo.com)