Samarinda – Setelah peristiwa peledakan bom di Gereja Oikumene Samarinda, hingga kini polisi telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka, salah satunya adalah otak dari peristiwa peledakan tersebut.
Menurut Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin, jumlah tersangka bisa saja bertambah karena Densus 88 Antiteror sampai saai ini masih melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mencari jaringan pelaku yang belum tertangkap.
“Mengenai yang ditanyakan tentang jaringan itu, belum waktunya saya sampaikan saat ini. Nanti Densus 88 di Jakarta akan mengembangkan lagi karena masih ada yang harus kita lakukan langkah-langkah pengembangan terhadap masalah ini,” kata Safaruddin, Sabtu (19/11/2016).
Terkait jenis bom yang diledakkan, Safaruddin juga belum bisa menjelaskan lebih rinci karena hal itu masih dalam proses penyelidikan tim Densus 88.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, tersangka dan barang bukti di TKP, ada keterlibatan mulai dari perencanaan. Perencanaan itu otak namanya. Ada yang terlibat dalam perencanaan,” kata Safaruddin.
Seperti diketahui, sebuah bom meledak di depan Gereja Oikumene Samarinda pada Minggu (13/11/2016) sekitar pukul 10.00 Wita yang mengakibatkan lima orang anak menjadi korban, salah satunya bahkan meninggal dunia karena luka bakar yang parah.
(samsul arifin – www.harianindo.com)