Jakarta – Politisi Partai Demokrat yang beberapa waktu lalu harus meringkuk di Lapas Sukamiskin dalam kasus gratifikasi, Sutan Bhatoegana , meninggal dunia pada hari Sabtu (19/11/2016) pagi sekitar pukul 08.00 WIB di RS Bogor Medical Center karena menderita sakit kanker hati.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, semoga bapak Sutan Bathoegana khusnul khotimah,” demikian Humas Ditjen PAS Akbar Hadi Prabowo dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (19/11/2016).
Menurut Akbar, kabar ini ia dapat dari Lapas Sukamiskin, yang menjadi tempat Sutan menjalani masa hukumannya selama 12 tahun sesuai dengan keputusan Mahkamah Agung.
Informasi terkait meninggalnya mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini juga dibenarkan oleh Humas RS BMC, Siti Nur Arafah.
“Benar (meninggal). Saat ini masih di RS BMC,” ujar Arafah, saat dikonfirmasi, Sabtu.
Karier politik Sutan Bathoegana dimulai dengan bergabung sekaligus sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat. Disana, Sutan beberapa kali menduduki posisi penting, di antaranya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal dan Ketua Departemen Perekonomian Partai Demokrat.
Politisi yang dikenal kerapkali melontarkan kata-kata “ngeri-ngeri sedap” ini menjadi anggota DPR dua kali berturut-turut, yaitu saat pemilu legislatif tahun 2004 dan 2009.
Di DPR, Sutan Bathoegana pernah menjabat sebagai anggota Komisi VII DPR periode 2009-2014.
Di DPR, Sutan dipilih menjadi Sekretaris Fraksi Partai Demokrat.
Sutan Bhatoegana mulai dilirik KPK saat namanya disebut-sebut oleh tersangka kasus suap SKK Migas, Rudi Rubiandini, karena diduga meminta sejumlah uang kepada Rudi dengan alasan sebagai Tunjangan Hari Raya (THR).
(samsul arifin – www.harianindo.com)