Jakarta – Politisi Partai Gerindra yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa membantah bahwa dirinya telah menghina Nabi Muhammad SAW seperti yang telah dilaporkan oleh Aliansi 98 ke Bareskrim Polri.
“Itu menghina nabinya di mana? Dalam Islam kita percaya rukun iman dan salah satunya iman kepada rasul. Mukjizat Nabi Isa salah satunya menghidupkan orang mati,” kata Desmond, Rabu (16/11/2016) malam.
“Ahok dalam salah satu video pernah menyatakan Yesus itu Nabi Isa, atas dasar itulah saya mengatakan kenapa dia (Ahok) enggak minta untuk menghidupkan Rasulullah,” kata Desmond.
Desmond justru menganggap yang melaporkan dirinya itu tidak memahami konteks dari ucapannya karena sebagai orang muslim tidak mungkin dirinya menghina Nabi Muhammad.
“Pernyataan itu kan saya nyatakan sebagai bentuk kepercayaan saya sebagai Muslim kepada rukun iman,” tutur politisi Partai Gerindra itu.
Namun demikian Desmond mengakui jika pernyataannya memang disampaikan pada waktu dan tempat yang kurang tepat.
“Mungkin saya sampaikan pernyataan itu di tempat yang enggak tepat, makanya saya minta maaf ke seluruh kaum muslimin. Tapi saya tidak minta maaf ke pelaporan itu,” ujar Desmond.
Seperti diketahui, Desmond dilaporkan oleh Aliansi 98, yang diwakili oleh Bambang Sri Pujo, ke Bareskrim Polri dengan laporan bernomor LP/1146/XI/2016/Bareskrim tertanggal 16 November 2016.
Menurut Aliansi 98, Desmond dianggap melecehkan Nabi Muhammad saat memberikan pernyataannya di stasiun televisi swasta dengan menyindir Ahok yang akan mendatangkan saksi ahli dari Mesir saat gelar perkara kasus dugaan penistaan agama pada Selasa (15/11/2016) lalu.
Dalam pernyataannya, Desmond mengatakan bahwa lebih baik Ahok membangkitkan kembali Nabi Muhammad daripada mengundang saksi ahli dari Mesir.
“Setelah dianalisis secara hukum, pernyataan Desmond ini kami anggap lebih berbahaya dari pernyataan Pak Ahok,” ujar Bambang, di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
(samsul arifin – www.harianindo.com)