Samarinda – Pasca terjadinya ledakan bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu (13/11/2016) satu orang balita dinyatakan meninggal dan satu balita lainnya masih dalam kondisi kritis.
Balita yang meninggal atas nama Intan Marbun Olivia yang mengalami luka bakar hingga 78 % dan infeksi saluran pernafasan. Ia meninggal pada hari ini, Senin (14/11/2016) sekitar pukul 03.05 WIB.
“Luka bakar 78 % menyebabkan trauma inhalasi paru. Luka bakar di atas 45 %, dewasa saja banyak yang tidak tertolong apalagi bayi 78 %,” jelas Direktur RSUD A Wahab Sjahranie, dr Rachim Dinata, Senin.
Kabar duka ini juga dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Agus Rianto yag menyebutkan luka bakar yang dialami Intan cukup serius.
“Pagi sekira 03.05 WIB atas nama Intan Marbun Olivia 2,5 tahun karena luka bakar 78 % dan infeksi saluran pernafasan,” kata Agus Rianto.
Sedangkan satu balita lainnya yang masih bertahan yakni atas nama Triniti yang masih berusia 3 tahun. Kondisi Triniti masih dalam keadaan kritis, dengan luka bakar mencapai 50 persen.
“Satu orang masih bertahan namanya Triniti usianya 3 tahun. Kritis karena luka bakarnya 50 %,” kata dr Rachim Dinata.
(samsul arifin – www.harianindo.com)