San Francisco – Salah seorang warga asli Surabaya yang Bekerja di Silicon Valley bernama Dian Harumi, menceritakan rasa cemas dan khawatirnya, pasca Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Saat ini, Dian bekerja di salah satu perusahaan raksasa teknologi informasi, Google di daerah San Francisco Bay Area, California Amerika Serikat.
“Sejak Selasa (8 November 2016,red) pagi hari, sudah terpantau kehebohan Pilpres. Sekitar pukul 18.00 PST (Waktu Amerika Bagian Pasifik), saya sudah mulai melihat warna merah (Partai Republican) yang mendominasi hasil pemilihan Presiden di beberapa propinsi,” ujarnya seperti yang dikutip dari suarasurabaya.net, Minggu (13/11/2016) dini hari atau Sabtu (12/11/2016) malam waktu setempat.
Kekhawatiran sebagian warga Amerika tersebut mengingat selama masa kampanye Donald Trump sering menyinggung kaum minoritas di Amerika Serikat secara negatif. Terutama berkaitan warga keturunan Mexico, warga muslim, warga keturunan Asia, dan kaum wanita.
“Pergantian hari Selasa ke Rabu, saya tidak bisa tidur. Banyak sekali yang ada di pikiran saya. For the first time in my life, saya khawatir akan keselamatan anak-anak saya, keselamatan saya dan suami saya, keselamatan umat Muslim, keselamatan warga keturunan Mexico, keselamatan keturunan Cina, keselamatan semua warga yang bukan asli kulit putih, keselamatan para wanita, dan keselamatan semua minoritas yang ada di Amerika Serikat,” katanya.
Dian juga sempat teringat pernah berdiskusi dengan koleganya di daerah Charleston Road, Mountain View, California. Ia mengaku bahwa koleganya juga merasakan kecemasan yang sama, bahkan sebelum Trump terpilih menjadi presiden. Beberapa koleganya diliputi kecemasan. Karena Donald Trump kerap menyerang umat Muslim.
Baca Juga : Banjir Parah Kembali Terjadi Dibeberapa Ruas Jalan di Kota Bandung Siang Ini
Bahkan, koleganya sampai sempat berkata, “hanya orang gila yang memilih Trump, and he is such a joke from day one!” Ujarnya menirukan perkataan koleganya. Dia mengakui, pada hari itu, komentar dan dukungan kolega serta teman-temannya yang tidak setuju tindakan Trump, memberikan energi positif bagi dirinya.
(bimbim – www.harianindo.com)