Harian IndoJakarta – Baru-baru ini, beredar kabar bahwa nomor HP (handphone) milik Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab dan juga Korlap Aksi Damai 4 November, Munarman, dikloning oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Alhasil, beredar ajakan demo ke ratusan orang dari nomor HP kedua pimpinan FPI tersebut tanpa sepengetahuan mereka.
Bukan hanya Habib Rizieq dan Munarman saja, nomor HP sejumlah pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) juga ikut dikloning. Oleh karena itu, Habib Rizieq menegaskan tidak akan bertanggung jawab apabila ada perintah aneh-aneh, seperti ajakan demo dari nomornya.
“Saya sama Pak Munarman sudah jarang sekali menggunakan SMS, kebanyakan WA (WhatsApp). Itu di SMS ada 320 lebih SMS, yang begitu saya baca, saya gak nyambung,” ujar Habib Rizieq saat melakukan konfrensi pers.
Habib Rizieq menilai bahwa SMS itu mengesankan seolah-olah dirinya yang telah mengirimkan pesan pendek tersebut. Padahal, dia sendiri tidak pernah mengirim SMS tersebut. Bahkan dirinya mengaku sudah jarang gunakan SMS. Habib Rizieq juga mengungkapkan, dari 320 lebih balasan SMS yang masuk ke nomor HP miliknya, tak satu pun yang dia kenal.
“Mengesankan bahwa saya mengirim SMS kepada yang bersangkutan dan yang bersangkutan menjawab. Jadi tau-tau masuk, ini nomor siapa ya? kok ngajak-ngajak saya demo?,” tambah Habib Rizieq diamini Munarman.
“Jadi gak ada yang terdeteksi punya nama. Berarti ini peristiwa bukan hanya ke Pak Munarman. Jadi, ada operasi ini,” tegas Habib Rizieq.
Melihat hal tersebut, lantas Habib Rizieq mengimbau agar tidak mempercayai SMS dari nomor HP miliknya, milik Munarman dan juga milik para pimpinan GNPF MUI. Pasalnya, bukan berarti tidak mungkin nomor mereka dimanfaatkan untuk memerintahkah hal-hal yang melanggar hukum, padahal itu bukan dia yang mengirim SMS nya.
“Sistem kloning itu memang ada. Jadi, nomor kami dikloning oleh pihak tertentu dan nomor itu digunakan untuk mengirim SMS kepada orang lain. Dan nomor (yang muncul) di handphone yang bersangkutan adalah nomor kami,” imbuh Habib Rizieq.
Baca Juga : Simak Penjelasan BI Terkait Simbol di Uang Kertas Yang Disebut Mirip PKI
“Itu bahaya. Kalau nanti perintahnya umpamanya pembunuhan, pengeboman, penghasutan dan lain sebagainya. Akhirnya nanti kami yang bisa dituduh,” tegas Habib Rizieq.
(bimbim – www.harianindo.com)
