Jakarta – Terkait dengan aksi-aksi penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat ketika tengah blusukan untuk kampanye, Politikus PDI Perjuangan, Wiliam Yani, menemukan sebuah fakta. Ternyata, aksi tersebut bukan dilakukan oleh warga setempat.
“Jadi ketika kami cek, ternyata yang menolak dari kelurahan lain. Jarang warga dari tempat itu. Itu sudah dicek fotonya, bukan warga sekitar situ,” kata Wiliam di kawasan, Cikini, Jakarta, Jumat, (11/11/2016).
Anggota tim pemenangan Ahok-Djarot wilayah Jakarta Timur tersebut menambahkan bahwa pihaknya kini memperoleh informasi ternyata kelompok anti-Ahok telah menyiapkan sejumlah orang untuk ditempatkan di masing-masing kecamatan di Jakarta.
“Kami dapat informasi, di setiap kecamatan itu katanya ada 15 orang yang disiapkan. Jadi ketika Ahok atau Djarot melakukan kampanye di wilayah tertentu, mereka akan turun,” ungkapnya.
Namun, informasi tersebut masih diselidiki lebih dalam. Sampai saat ini memang masih belum ditemukan adanya bukti. Dia mengatakan, Ahok-Djarot menyikapi penolakan tersebut secara bijak. Tim pemenangan terus berkoordinasi agar tidak terprovokasi.
“Itu sebagaimana perintah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri,” ucapnya.
Selain itu, tim pemenangan juga tetap berjalan seperti biasa. Demikian juga dengan Ahok-Djarot, tetap melaksanakan kampanye.
Baca Juga : Sri Bintang : “Masa Jokowi Tidak Bisa Jatuh, Soekarno dan Soeharto Saja Jatuh”
“Jadi kami tetap jalan saja, yang penting jangan mukul, kalau demo monggo-monggo saja. Cuma kami ingatkan, pelanggaran terhadap pelaksanaan kampanye yang sah adalah pidana,” ujar Wiliam.
(bimbim – www.harianindo.com)