Jakarta – Mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri, menganggap jika Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Islam belum menganut nilai keislamaan. Hal ini, setidaknya dapat dilihat dari survei beberapa peneliti dari George Washington University.
Pernyataan tersebut disampaikan Megawati dalam acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan 2016-2021 di Jakarta, Jumat (20/5/2016).
“Indonesia harus puas di urutan 140. Tak jauh dari negara islam lainnya di urutan100-200,” kata Megawati.
Ilmuwan-ilmuwan tersebut mengukur indeks negara islami berdasarkan nilai yang diajarkan Al-quran seperti kejujuran, amanah, toleransi, kebersihan, dan empati. Ada 200 negara yang disurvei oleh George Washington University.
Negara-negara dengan penduduknya yang bukan mayoritas islam seperti Selandia Baru, lanjut Megawati, justru mendapatkan peringkat pertama negara paling islami. Hal ini karena masyarakat di sana memegang nilai kejujuran dan indikator lainnya yang diajarkan oleh islam.
“Di negara muslim seperti Indonesia, sandal jepit bisa hilang di depan masjid,” tambah Megawati disambut tawa 146 kader PPP yang baru saja dilantik.
Megawati juga menambahkan, survei itu memang belum tentu benar. Namun, setidaknya survei tersebut bisa dijadikan pelajaran bagi Indonesia untuk memperbaiki nilia-nilai keislaman.
PPP sebagai partai islam tertua di Indonesia dinilainya memiliki kewajiban untuk membuat masyarakat kembali ke nilai-nilai islam yang sesungguhnya.
Baca juga: Mencegah Kegaduhan Politik, Ibas Ingin Jokowi Buka Siapa Aktor Politik di Balik Demo 4/11
“Mungkin yang salah yang membuat survei, karena kalau diukur jamaah hajinya, Indonesia jadi ranking pertama Tapi bukan itu parameter keislaman yang diusung,” ucap Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). (Yayan – www.harianindo.com)