Jakarta – Dalam aksi damai bela Islam yang terjadi, di depan Istana Negara, pada Jumat (4/11/2016), memang telah terjadi kericuhan antara para pendemo dan aparat keamanan. Ustaz Arifin Ilham yang mengikuti aksi damai bela islam tersebut lantas menjelaskan kronologi awal kericuhan tersebut. Ustaz Arifin mengatakan selepas pukul 18.00 WIB atau selepas Maghrib, kondisi lapangan cukup kondusif.
“Assalamualaikum, maaf sebelum kita membuat kesimpulan awal, sebetulnya kondisi lapangan cukup kondusif bahkan selepas jam 6 malam. Tidak ada tanda-tanda pembubaran. Awal kerusuhan muncul saat ada provokator di antara massa, akhirnya kawan-kawan HMI terpancing. Massa FPI membuat barikade antara polisi dengan HMI, lalu masa menjadi tenang,” kata Arifin lewat broadcast seperti dikutip dari Republika.co.id, Jumat.
Tak lama kemudian, Ustaz Arifin menambahkan bahwa ada sejumlah pihak yang kembali memprovokasi para massa. Bahkan beberapa ulama juga menjadi korban lemparan semacam petasan. Ia juga mendengar kabar bahwa Syaikh Ali Jaber terkena tembakan gas air mata dan dilarikan ke rumah sakit.
“Nah inilah yang men-trigger kawan-kawan HMI naik pitam lagi, akhirnya gas air mata ditembakkan, dan malangnya ke panggung ulama,” ucap dia.
“Massa FPI berusaha untuk menenangkan massa HMI, tapi polisi tidak pandang bulu, semua ditembak gas air mata, akhirnya jadi di luar kendali.
Baca Juga : Beredar Pesan Berantai Ustad Arifin Ilham Menjadi Korban Kericuhan Demo 4 November
“Sekali lagi, kita doakan semua kaum Muslimin baik pendemo dan aparat agar semuanya berakhir baik. Fitnah dalam situasi seperti ini akan terjadi, banyak bersabar dengan kepala dingin,” kata Ustaz Arifin.
(bimbim – www.harianindo.com)