Jakarta – Rois Syuriah PBNU Ahmad Ishomuddin memberikan klarifikasi sikap keagamaan MUI pada persoalan pernyataan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap menistakan agama.
Menurut Ishomuddin, dirinya bersama bersama jajaran Syuriah PBNU mengikuti rapat Syuriah PBNU di lantai IV, gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Rabu (26/10/2016).
Dalam kesempatan tersebut, rapat yang dipimpin oleh Rais Aam PBNU yang juga merupakan Ketua MUI Pusat, Ma’ruf Amin, menyampaikan beberapa klarifikasi terkait pernyataan MUI yang salapahami sebagai fatwa MUI.
”Berikut ini pernyataan sebagai klarifikasi yang saya dengar langsung dan langsung saya catat dari Dr. KH. Ma’ruf Amin,” tulis Ishomuddin.
Pertama, pernyataan sikap keagamaan MUI adalah respon terhadap pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu agar diproses melalui jalur hukum.
Kedua, tidak benar bila ada yang menyebutkan bahwa MUI telah memasuki wilayah politik. Yang benar adalah Ahok telah memasuki wilayah agama yang bukan menjadi kewenangannya.
Ketiga, tidak benar bila MUI dianggap telah melakukan kegaduhan, karena MUI hanya hanya memberikan analisa agar masyarakat tidak main hakim sendiri.
Keempat, MUI tidak mendukung dan tidak menganjurkan umat Islam untuk mengikuti demonstrasi yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 4 November 2016 yang akan datang. Lambang MUI juga tidak diperbolehkan untuk disalahgunakan dengan tujuan menarik peminat demonstrasi.
Kelima, bila ada anggota MUI yang turut serta dalam aksi demostrasi, dirinya tidak mewakili intitusi MUI.
“Apabila ada sebagian umat Islam yang mengikuti demonstrasi itu, mereka wajib menjaga keamanan dan tidak bersikap anarkis demi menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI,” tulis Ishomuddin di Facebook.
(samsul arifin – www.harianindo.com)