Jakarta – Apabila benar jika foto di bawah ini memang benar dari ormas FPI (Front Pembelaan Islam), maka sudah jelas ormas yang berisik kayak bajaj ini telah melakukan kebohongan publik, khususnya publik Muslim, sekaligus penistaan agama Islam serta Hadis Nabi Muhammad SAW.
Hasil pantauan Harian Indo, Kamis (27/10/2016), dalam akun yang mengatasnamakan Front Pembela Islam ini, “mereka” memelintir Hadis Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa “Allah itu ganjil (witir) dan mencintai yang ganjil” untuk menolak pasangan Ahok-Djarot yang kebetulan No. 2 (genap) dan mendukung “pasangan ganjil” (No. 1 dan No. 3).
Apakah ini bukan “kebohongan publik”? Apakah ini bukan “membohongi umat pakai dalil”?
Kemudian, apakah ini bukan sebuah “penistaan agama” namanya serta penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW karena telah mencatut perkataan beliau 15 abad lalu yang tidak ada sangkut-pautnya dengan dunia Pilkada Jakarta, untuk kepentingan politik praktis-kekuasaan?
Karena itu sudah berapa kali saya bilang kalau klaim kelompok ini dan “auliya”-nya demi membela Islam itu “NOL jumbo”.
Umat agama, termasuk umat Islam, memang sering “dibohongi” para elit mereka dengan menggunakan dalil agama ini-itu, ayat ini-itu.
Dalil dan ayatnya mungkin sudah benar sesuai dengan konteks sosio-historis ayat masing-masing.
Namun orang-orang yang menafsiri dan memahaminya yang harus “diwaspadai” karena ada banyak kepentingan bersarang di tubuh penafsir atau “pembaca teks.”
Ayat atau teks apapun itu kan “tidak bertulang” sehingga mudah untuk “dibelak-belokkan” oleh pembacanya.
Bagi mereka yang mendukung praktik poligami, misalnya, akan terus-menerus mereproduksi dalil-dalil poligami tanpa memperhatikan keragaman tafsir dan pendapat para ulama dan fuqaha mengenai boleh-tidaknya poligami, tanpa mempedulikan latar-belakang sejarah dan konteks sosiologis dimana ayat tersebut turun, dan seterusnya. Pokoknya poligami itu “Sunah Rasul”. Titik. Kalau gak mau dipologami terus dibohongi lagi dan ditakut-takuti dengan api neraka dsb.
Ini bukanlah semata eksklusif umat Islam saja. Umat agama lain juga sama. Dulu umat Yahudi dan juga (sebagian) umat Kristen juga dibohongi pakai ayat-ayat guna mendukung gerakan Zionisme.
Baca juga: Inilah Wajah Baru Kalijodo, Tak Ada Lagi Kesan Kumuh
“Siapa mencintai Israel, akan dicintai Tuhan. Siapa yang membenci Israel akan dikutuk Tuhan”. Teks agama yang berkaitan dengan suku-suku Israel zaman bahula (disebut Israelite) ini dipakai oleh sejumlah tokoh agama dan politik untuk menggriring massa Yahudi dan Kristen guna mendukung kaum “Israel kontemporer” dan pendirian negara Israel modern yang tidak ada sangkut-pautnya dengan teks tadi. (Yayan – www.harianindo.com)