Mosul – Amerika Serikat (AS) menyatakan jika Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merupakan lawan yang sangat brutal. Kelompok bersenjata itu dengan mudah beradaptasi di medan perang serta melakukan sejumlah strategi licik dalam mempertahankan wilayah yang dikuasainya.
Selama hampir satu pekan ke belakang, pasukan gabungan Pemerintah Irak yang didukung Peshmerga Kurdi, dan koalisi pimpinan AS meluncurkan serangan ofensif untuk merebut kembali Mosul. Salah satu kota terbesar di Irak itu telah dikuasai ISIS sejak tahun 2014.
Pertempuran pun dimulai dari berbagai titik wilayah sekitar Mosul. Pasukan Irak melaporkan Bartela, kota di dekat Mosul telah berhasil direbut kembali. Mereka akan terus bergerak maju menggempur ke arah pusat kota.
Bartella menjadi kota kunci untuk merebut Mosul. Sementara itu, di beberapa tempat lainnya ISIS membalas serangan dengan membakar sebuah pabrik kimia, wilayah selatan kota itu. Hal tersebut mengakibatkan sulfur dioksida yang berbahaya untuk dihirup manusia ke udara.
Di tempat lain, AS mengatakan salah seorang tentara koalisi negara mereka tewas akibat bom yang diledakkan di pinggir jalan. Pada 2014, cara serupa telah dilakukan oleh ISIS lengkap dengan alat ledak jebakan lainnya.
“Mereka juga menggunakan perisai manusia di sana. ISIS adalah lawan sangat brutal yang harus cepat dihentikan,” ujar Letnan Jenderal AS Stephen Townsend, sepert dilansir dari BBC, Jumat (21/10/2016).
Baca juga:
ISIS diberitakan telah melakukan penyiksaan terhadap warga sipil yang tinggal di wilayah kekuasaan kelompok itu. Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 1,5 juta orang diperkirakan masih berada di dalam Mosul. Dikhawatirkan kelompok teroris itu menjadikan mereka sebagai tameng untuk berlindung serta mempertahankan kendali atas kota. (Yayan – www.harianindo.com)