Jakarta – Kebanyakan dari kita akan mendefinisikan makna kebutaan sebagai ketidakmampuan untuk melihat cahaya lagi. Namun ternyata hal itu kurang tepat.
“Seseorang dikatakan mengalami kebutaan jika tidak bisa melihat dengan baik pada jarak tiga meter,” tukas Wakil Ketua Komisi Mata Nasional Dr. Aldiana Halim, SpM(K) dalam konfrensi pers Hari Penglihatan Dunia 2016, Jumat (7/10/2016).
Cara mudah untuk mendeteksi kebutaan salah satunya adalah dengan melakukan uji terhadap kemampuan melihat berapa jumlah jari dari jarak tiga meter sebanyak minimal empat kali uji coba supaya lebih meyakinkan. Apabila tidak bisa, maka orang tersebut membutuhkan bantuan penglihatan, seperti kacamata.
Terdapat berbagai macam hal yang memicu seseorang mengalami berbagai macam gangguan penglihatan, salah satunya gaya hidup yang tak bisa lepas dari gadget atau layar monitor. Rutinitas yang mewajibkan untuk menatap layar pada peralatan elektronik dalam jangka waktu lama tersebut dapat memicu kerusakan pada indera penglihatan yang merupakan salah satu organ tubuh yang penting.
Sinar biru yang terpancar dari peralatan tersebut berperan penting dalam gangguan organ mata yang penting, yaitu retina karena sinar tersebut tidak tersaring oleh lensa mata sehingga memiliki gelombang energi yang tinggi dan berpotensi merusak retina.
“Oleh karena itu, perlu ada pembatasan, misalnya tiap 1-2 jam menatap layar, istirahatkan mata selama 5-10 menit,” saran dr. Ari Djatikusumo, SpM(K), perwakilan dari Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia, pada kesempatan yang sama. (Yayan – www.harianindo.com)