Jakarta – Pendirian Poros Cikeas di bawah Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang bersikukuh mengusung anaknya sulungnya yang berlatar belakang militer Agus Harimurti Yudhoyono maju dalam Pilgub DKI 2017 sempat memicu pertanyaan publik. Terlebih, publik dari dulu lebih mengenal sosok putra bungsu SBY, Edhie Baskoro alias Ibas yang sudah terjun ke dunia politik sejak lama.
Agus kemudian akhirnya buka-bukaan di depan publik. Menurutnya, hidup selalu penuh kejutan karena tidak ada orang yang tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
“Saya pikir ini garis tangan yang jatuh pada saya,” kata dia, dalam jumpa pers di Cibubur.
Agus pun memastikan adiknya tidak masalah dengan pilihan koalisi Cikeas itu. Dia pun menegaskan tidak mudah mengadu domba dirinya dengan sang adik. “Ada yang coba bentrok-bentrokin saya dengan adik saya, Insya Allah itu tidak terjadi,” tegas pria yang sebelum mundur dari TNI itu berpangkat mayor.
Sayangnya, pakar fengsui Suhu Yo sudah punya gambaran tersendiri tentang peringkat perolehan suara ketiga pasang calon pada saat coblosan nanti.
Dalam penerawangan Suhu Yo, figur Ahok sebagai calon incumbent masih akan mengungguli dua pesaingnya.
“Peruntungan Ahok itu masih unggul 80 persen,” kata Suhu Yo, Rabu (28/9/2016).
Suhu Yo menambahkan, kondisi berbeda bisa terjadi apabila Ahok tidak didukung partai politik.
”Kalau kemarin Ahok didukung sama independen mungkin kalah,” ucap Suhu Yo menyodorkan prediksi tentang calon gubernur yang diusung PDIP, Hanura, Golkar dan NasDem itu.
Sementara itu, untuk peluang kandidat Anies, sambung Suhu Yo, masih belum bisa mengalahkan dominasi Ahok. Suhu Yo bahkan menyebut Anies untuk penggembira saja.
“Kalau seperti Anies kelihatannya cuma penggembira saja. Itu sih pasti jauh-jauh hari sudah kalah, karena belum ada karya apa-apa,” ujarnya. (Yayan – www.harianindo.com)