Jakarta – Jelang Pilgub DKI 2017, beberapa lembaga melakukan survei elektabilitas. Sasarannya tentu cagub-cawagub DKI Jakarta. Berdasar hasil survei, elektabilitas Ahok tampak merosot. Di sisi lain, Anies dan Agus muncul sebagai ancaman.
Menanggapi itu, PAN sebagai salah satu pengusung pasangan Agus-Sylviana meyakini elektabilitas Ahok akan terus turun dan saat bersamaan elektabilitas Agus perlahan naik.
“Kami merespons hasil survei itu dengan senang hati karena penantang Ahok yang kita hadirkan benar-benar diperhitungkan dan diterima masyarakat, yaitu pasangan Agus-Sylvi. Belum bekerja, tapi surveinya terpaut sedikit dengan petahana,” ucap Ketua DPP PAN Yandri Susanto pada Rabu (5/10/2016).
Yandri mengamini klaim LSI bahwa elektabilitas Ahok turun karena isu kebijakan penertiban, personality yang dianggap kasar, isu primordial dan kemunculan cagub yang fresh.
“Menurut kami Ahok nggak berhasil di Jakarta. Serapan anggaran DKI rendah dan tata kelola pemerintah, Ahok sering ambil inisiatif sendiri tanpa berkomunikasi dengan stakeholder, itu nggak boleh,” paparnya.
Menurut Yandri, jika elektabilitas Ahok dalam 3 bulan terus turun dan tinggal 25 persen, maka dua calon lain yaitu Anies-Agus tentu dapat limpahan suara yang memungkinkan keduanya bertarung di putaran kedua.
“Kalau Ahok turun terus dan Agus naik terus, maka putaran kedua bias Anies sama Agus yang bertarung,” ucap anggota komisi II DPR itu.
Sementara itu, berdasar survei LSI Denny JA, elektabilitas ketiga pasangan calon adalah Ahok-Djarot 31,4%, Anies-Sandi 21,1%, Agus-Sylvi 19,3%, LSI memprediksi Ahok bisa tumbang. Sementara di survei Media, Ahok-Djarto 34,2%, Anies-Sandiaga 25,4% dan Agus-Sylviana 21,0%. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)