Surabaya – Dimas Kanjeng Taat Pribadi dinilai oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggunakan ilmu gendam demi menggaet ribuan pengikutnya yang menyetorkan uang dari jutaan rupiah sampai miliaran rupiah yang diklaim akan dilipatgandakan.
“Kemungkinan pengikutnya itu terkena gendam hingga mau menyetorkan uang untuk mendapatkan penggandaan uang,” kata Katib Syuriah PWNU Jatim Syafrudin Syarif kepada wartawan di kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar, Gayungan, Surabaya, Sabtu (1/10/2016).
Dirinya menambahkan, pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi kemungkinan terkena pengaruh ilmu sejenis gendam. Katanya, dirinya belum mendapatkan informasi bagaimana Dimas Kanjeng menggendam para korban.
“Kita tahu, tahu pengikutnya banyak dan ada orang yang berpendidikan, berpangkat. Kemungkinan terkena minum-minuman apa, kemudian tidak sadar dan menuruti apa yang disampaikan Taat Pribadi,” tuturnya.
“Orang bertahun-tahun, berbulan-bulan di sana (di padepokan Dimas Kanjeng) ditipu diam saja. Kalau orang normal, ketika anda dijanjikan sesuatu tapi tidak sesuai yang dijanjikan harusnya bagaimana. Ini sudah ada yang berbulan-bulan, bertahun-tahun tapi tidak marah,” ujarnya.
Syarifudin memberi contoh, terdapat temannya yang tinggal di Probolinggo dan memiliki kerabat dari Jawa Barat. Kerabatnya dari Jawa Barat itu rela menjual sawahnya Rp 30 juta dan menyetorkan ke Dimas Kanjeng. Dijanjikan jika dalam beberapa bulan lagi uang Rp 30 juta itu akan menjadi Rp 100 juta.
Setelah berjalan enam bulan , uang sejumlah Rp 100 juta seperti yang dijanjikan Dimas Kanjeng itu tak kunjung datang. Korban pun mendatangi kerabatnya di Probolinggo dan dengan emosi, korban membeli celurit (senjata tajam), tujuannya untuk membunuh Dimas Kanjeng.
“Ketika sadar, korban ini marah-marah dan membeli celurit untuk membunuh (Dimas Kanjeng),” terangnya. (Yayan – www.harianindo.com)