Jakarta – Perseteruan antara Front Pembela Islam dan masyarakat Batak terkait permintaan FPI untuk menutup warung makan Babi Panggang Karo atau yang biasa disebut BPK beberapa waktu lalu nampaknya masih berbuntut panjang.
Banyak komentar negatif kemudian bermunculan di media sosial yang rata-rata mengecam aksi FPI di Kantor Bupati Deliserdang, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu yang memprotes berdirinya sebuah rumah makan Babi Panggang Karo di sana.
Netizen yang rata-rata berasal dari Batak ini menganggap bahwa Babi Panggang Karo merupakan makanan khas mereka yang seharusnya tidak perlu dipermasalahkan.
Sebuah postingan dari fanspage Karo News bahkan memberikan peringatan yang cukup keras agar FPI tidak mengatur makanan yang akan mereka makan.
Jangan kau urusi makanan kami .. Jangan kau ngatur-ngatur kami…
kau ga tau atau pura-pura ga tau kalau warung-warung saudaramu banyak berdiri bebas dan nyaman di tanah-tanah batak, ga tau kau rupanya tukang bakso gerobak banyak berkeliaran di kampung-kampung batak, tukang sate, tukang es… , jangan gara2 kau FPI rusak persaudaran yang selama ini sudah terjalin baik.
saudara-saudara kami orang batak juga banyak memeluk agama islam, tapi kami hidup rukun dan damai berdampingan,
buat ormas radikal pemecah belah ….Jangan kau pancing kami Batak ini, susah nanti…
(Samsul Arifin)