Jakarta – Suhu politik di Ibu Kota memang sedang memanas usai pengumuman pasangan cagub dan cawagub. Usai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membacakan puisi berjudul “Sajak Tukang Gusur” di sela-sela pengumuman pasangan cagub dan cawagub Anies Baswedan-Sandiaga Uno di kediaman Prabowo Subianto pada Jumat (23/9/2016) malam, kini muncul puisi balasan untuk menyindir Fadli Zon.
Puisi yang dibuat sesaat setelah Fadli Zon dengan bersemangat membacakan puisi karyanya itu ditulis dan dikarang oleh Denny Siregar yang memang selama ini dikenal kritis.
Puisi yang diberi judul “Tukang Kabur” ini pada akhir baitnya tertulis tanggal 23 September 2016 dengan nama Mukidi di akhir tulisannya.
Berikut bunyi lengkap puisi Tukang Kabur karya Denny Siregar:
TUKANG KABUR
( Jawaban puisi Tukang Gusur )
Tukang kabur tukang kabur
Mengaburkan fakta apa yang sebenarnya ada
Bahwa rakyat miskin hanyalah alat propaganda
Mereka dipelihara bahkan dibina
Untuk mendulang banyak suara
Tukang kabur tukang kabur
Benarkah rusun rawa bebek menyedihkan ?
Tentu saja jika dilihat dari kacamata orang kaya
Yang hidupnya dari kaca ke kaca
Bukan dari mata mereka yang tiap hari rentan terserang malaria
Karena hidup berteman dengan eek yang mengambang dimana-mana
Tukang kabur, wahai tukang kabur
Bicaralah secara fakta
Bukan karena ambisi politik semata
Anda teriak ketika banjir melanda
Tapi ketika ada yang mencoba memperbaiki sekuat tenaga
Memperbaiki kerusakan yang selama ini dibina..
Anda teriak juga..
Tanyalah diri anda, wahai tukang kabur
Anda itu teriak untuk apa ?
Tukang kabur, duhai tukang kabur
Sebelum menilai orang lain
Lihat di dalam rumah sendiri
Tidakkah anda lihat banyak kader anda yang korupsi?
Belum lagi yang keluar negeri minta fasilitasi
Malu dong sama Mukidi
Oh tukang kabur
Memang sakitnya tuh disini
Ketika ada kader terbaik yang terpaksa lari
Karena tidak mau disetir dan dipaksa korupsi
Enak dong, anda bahagia dia gigit jari
Duhai tukang kabur
Bermimpilah yang panjang
Untuk bisa menguasai negeri ini
Tapi fakta berbicara
Alih2 jadi macan asia
Ternyata hanya sibuk naik kuda
Salam tukang kabur
Lidahnu adalah harimaumu
Berkacalah yang baik
Tidak akan pernah menang
Orang yang sibuk mencela orang
Tapi dirinya sendiri belepotan
Salam,
23 September 2016
MUKIDI
(Samsul Arifin)