Jakarta – Warga negara Indonesia (WNI) belakangan ini sering menjadi korban tawanan kelompok bersenjata Abu Sayyaf saat berlayar di wilayah perairan Filipina. Hal ini membuat pihak TNI mencurigai adanya mata-mata Abu Sayyaf di Indonesia.
“Ya ada indikasi ke situ,” ungkap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (23/9/2016).
Menurut Panglima TNI, diduga ada mata-mata yang membocorkan soal pergerakan atau jalur kapal dari Indonesia sehingga dapat diketahui kelompok abu Sayyaf.
“Ya logika berpikirnya dia bisa tahu kan berarti ada yg informasikan itu,” ucap Gatot.
Kini pihak TNI sedang melakukan penyelidikan terkait kasus penculikan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf, bekerjasama dengan kepolisian. Termasuk salah satu yang diselidiki saat ini adalah adanya kemungkinan mata-mata Abu Sayyaf di Indonesia.
“Semua kita tindaklanjuti, kita sedang lakukan penyelidikan. Bekerjasama dengan kepolisian,” sebut dia.
(Samsul Arifin)