California – Fenomena awan es di udara memang membuat beberapa peneliti heran. Tidak terkecuali NASA. Mereka pun melakukan penelitian pada objek tersebut. Para ilmuan menduga awan es tersebut berada di Titan.
Tampilan awan membingungkan, lantas mendorong ilmuwan NASA untuk melakukan proses investigasi yang berbeda, dan diperkirakan mirip gumpalan awan di bulan dekat Saturnus, Titan.
Terletak di stratosfer Titan, awan terbuat dari senyawa karbon dan nitrogen dikenal sebagai dicyanoacetylene (C4N2), bahan dalam cocktail kimia dengan warna kecokelatan-oranye atmosfer pada bulan.
Sebagaimana diberitakan laman phys.org pada Rabu (21/9/2016), sementara pengamatan terbaru dari misi NASA Cassini mendapat hasil yang serupa, dengan menggunakan Cassini Infrared Spectrometer atau CIRS yang dapat mengidentifikasi sidik jari spectral.
CIRS melaporkan bahwa stratosfer Titan adalah kering seperti gurun. Bahkan peneliti juga menemukan awan tinggi yang terbuat dari bahan kimia beku dengan bentuk yang sama.
”Munculnya awan es ini bertentangan dengan semua yang kita ketahui tentang cara awan terbentuk di Titan,” kata CIRS Co-Investigator NASA Goddard Space Flight Center Carrie Anderson di Greenbelt, Maryland.
Menurut dia, proses khas untuk awan terbentuk melibatkan kondensasi. Seperti diketahui, kalau di Bumi, akrab didengar sebagai siklus penguapan dan kondensasi air.
”Di mana proses kondensasi yang terjadi di stratosfer-region di atas troposfer pada Titan utara dan musim dingin di kutub selatan itu berbeda,” jelasnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)