Jakarta – Apakah Anda pernah membayangkan jika sebuah ban dan karung bekas dapat diubah menjadi sebuah sepatu slip-on yang trendi? Alex Duchemin, seorang pemuda asal Prancis yang juga alumnus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, sukses mewujudkannya.
Alex yang mengambil kuliah di Fakultas Ekonomi & Bisnis UGM melalui program pertukaran pelajar dari kampusnya di Prancis 2012 lalu. Kala itu, ia belum pernah ke Indonesia. Bahkan Indonesia adalah negara pertama di Asia yang dikunjunginya.
Ibarat cinta pada pandangan pertama, ia pun langsung terpesona oleh keindahan alam dan keramahan orang-orang Indonesia, Yogyakarta khususnya. Namun di saat bersamaan, pria 24 tahun tersebut juga prihatin melihat sampah bertebaran di mana-mana.
“Aku sangat suka Indonesia jadi aku ingin melakukan sesuatu yang baik untuk negara ini,” ungkap Alex saat ditemui selepas jumpa pers International Ethical Fashion di XXI Lounge, Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Alex lalu mendapatkan ide saat memperbaiki motornya di bengkel, ia melihat tumpukan ban bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Lantas muncul lah ide untuk mendaur ulang ban-ban tersebut menjadi sesuatu yang bernilai namun tetap ramah lingkungan.
Alex kemudian memanfaatkan ban bekas sebagai sol sepatu. Bahan ban menurutnya sangat ideal untuk melapisi bagian bawah sepatu karena sifatnya yang kuat.
Bagian tubuh sepatu terbuat dari karung-karung kopi bekas dari pabrik kopi. Kebetulan saat itu ia tengah membuat tugas kuliah tentang kopi dan melihat limbah berupa tumpukan karung-karung kopi yang umumnya diimpor itu. Diketahui karung terbuat dari jute, salah satu serat nabati, dengan pewarnaan yang alami sehingga cocok dengan konsep bisnisnya yang ramah lingkungan.
Label sepatu tersebut ia beri nama ‘Wiwi’. Ada perpaduan rasa Prancis dan Indonesia di balik nama tersebut. Wiwi berasal dari kata Prancis ‘oui’, yang berarti ‘ya’. Dalam bahasa Indonesia, ‘oui’ dibunyikan seperti ‘wi’. “Jadi saat aku mempresentasikan proyek ini di depan kelasku di Prancis, banyak teman-temanku yang meragukannya. Tapi aku terus bilang ‘ya’ supaya mereka percaya,” ungkap Alex tentang asal-mula nama Wiwi. (Yayan – www.harianindo.com)