Kopenhagen – Shalat Jumat biasanya dilakukan oleh jamaah pria sedangkan yang wanita berada di rumah. Namun masjid yang berada di Kota Kopenhagen, Denmark ini berbeda.
Masjid Mariam yang terletak di Kopenhagen melaksanakan ibadah shalat Jumat (26/8/2016) dengan jamaah wanita untuk pertama kalinya. Sebanyak 60 orang jamaah wanita melaksanakan shalat Jumat di sana.
Yang lebih istimewa lagi, azan shalat Jumat dikumandangkan oleh seorang wanita yang bernama Sherin Khankan, sedangkan sebagai Imam dan Khatib dipegang oleh Marie Fetteh.
Pada saat itu, Marie Fetteh menyampaikan khotbah shalat Jumat dengan tema “Perempuan dan Islam di Dunia Modern”.
Di masjid ini, para jamaah perempuannya tidak setuju dengan klaim bahwa laki-laki diijinkan untuk berpoligami. Bagi mereka, wanita dan laki-laki mempeunyai hak yang sama di dalam berumah tangga. Mereka juga berhak mengajukan perceraian bila terdapat kekerasan psikologis dan fisik yang menimpa perempuan. Mereka juga memiliki hak yang sama untuk mengasuh anak korban perceraian.
Menurut Sherin Khankan, Masjid Mariam menentang patriarchal. Tidak hanya dalam Islam, namun juga bagi pemeluk agama lain seperti Kristen dan Yahudi.
Terkait aturan berjilbab, menurut Sherin Khankan, jilbab dibakai hanya saat ingin melaksanakan shalat.
”Kami mewakili kaum modern, pendekatan spiritual Islam. Kami sedang mencari hal untuk membuat suara alternatif, tanpa mendelegitimasi orang lain. Kami ingin Masjid Mariam menjadi tempat di mana semua orang bisa datang, dan kita bisa berkembang bersama-sama,” kata Sherin Khankan, dikutip dari Guardian, Sabtu (27/8/2016).
”Apa yang terjadi di sebuah masjid berjalan di luar masjid itu sendiri, itu mempengaruhi masyarakat,” imbuh Khankan.
(Samsul Arifin)