Banda Aceh – Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, hingga kini masih terendam banjir. Selain permukiman terus terendam, banjir pun memberikan dampak lain. Dua jembatan penghubung atardesa roboh. Hal tersebut terjadi karena luapan air sungai.
Kepala Bidang Penanggulangan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya, Fajar Diharta menjelaskan, dua jembatan putus berada di Gampong Meukheun Kecamatan Indra Jaya dan di Kecamatan Teunom.
”Dua jembatan itu putus disebabkan curah hujan yang terjadi di Aceh Jaya sejak kemarin cukup tinggi dan mengenai aliran sungai, sehingga putus,” kata Fajar di Banda Aceh pada Jumat (26/8/2016).
Mengantisipasi kesulitan akses jalan, Fajar mengaku kedua jembatan putus tersebut akan segera dibangun kembali menjadi jembatan darurat oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Jaya.
Pada 25 Agustus 2016 kemarin, pemerintah setempat sudah mengunjungi lokasi putusnya jembatan dan mengupayakan perbaikan secepat mungkin.
Menurut dia, dari dua jembatan yang putus tersebut, satu jembatan di gampong Meukheun merupakan yang terparah. Pasalnya lebar sungai di kawasan ini mencapai 12 meter, sehingga perlu penanganan ekstra untuk membuat jembatan darurat.
”Tapi mereka tidak terisolasi. Hanya saja ada jembatan lain yang sudah lama tidak dipakai untuk akses jalan, sehingga harus diperbaiki dulu,” ungkapnya.
Sementara itu, dia menyebut penanganan kepada korban banjir cukup baik. Logistik dan kebutuhan sandang pangan pasca musibah juga sudah disalurkan kepada pengungsi. Hari ini, pihaknya juga akan memberikan bantuan tanggap bencana tambahan. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)