Malang – Arulia Zalni, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, menciptakan aroma terapi berbahan dasar limbah jelantah yang diberi nama Mijel Natural Relaxants.
Arulia mengemukakan apabila imbah jelantah (minyak goreng sisa) di kota itu relatif cukup melimpah sehingga tidak begitu sulit untuk mendapatkannya.
“Sayang kalau tidak dimanfaatkan dan ternyata limbah ini bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat sebagai pengharum,” katanya di Malang, Kamis (4/8/2016).
Pembuatan aroma terapi itu, katanya, dimulai setelah dilakukan penjernihan. Selanjutnya, minyak tersebut dicampur dengan jeli dengan berbagai aroma, seperti kopi, cokelat, dan vanila.
“Cobain deh, aroma terapi kopinya. Bisa menghilangkan stres,” tutur mahasiswa semester empat FPIK tersebut.
Arulia bersama timnya rencananya akan ikut serta dalam ekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang digelar selama sepekan (8 – 12 Agustus) di IPB. Karya tim dari FTIK itu sudah dipresentasikan dan dipamerkan kepada publik, khususnya di kalangan kampus UB.
Arulia juga mengatakan bahwa jelantah di kota itu relatif cukup banyak karena penjual gorengan bertebaran di mana-mana.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang pada tahun 2012, di kota itu sehari ada 820 liter jelantah yang tidak terpakai.
Dalam tahun ini saja, jumlahnya bisa meningkat karena kondisi saat ini sudah berbeda dengan 4 tahun lalu. Bagi konsumen, keberadaan jelantah itu biasanya menimbulkan kebingungan hendak dibuat apa sebab kalau dibuang juga akan mencemari lingkungan. (Yayan – www.harianindo.com)