Auckland – Mona Alfadil (25), seorang gadis Muslim yang diminta melepaskan jilbab saat melamar pekerjaan di sebuah toko perhiasan, mengungkapkan tindak diskriminasi yang ia terima. Ia bahkan disebut akan membuang-buang waktu apabila tidak melepas jilbab yang dikenakan.
“Saya merasa malu karena butuh banyak keberanian untuk berjalan ke toko dan bicara kepada manajer soal pekerjaan, terutama saya takut menerima penolakan,” kata Alfadli, seperti dilansir dari Gulf Today, Senin (25/7/2016).
Padahal, motivasi dari Mona untuk tinggal di Selandia Baru adalah menemukan rumah yang aman bersama keluarga, yang menetap sejak 2008 sebagai pengungsi Kuwait. Alfadli yang tinggal di Avondale, memang tengah mencari pekerjaan setelah menyelesaikan diploma di bidang terapan rekayasa sistem komputer.
“Saya bisa melakukan pekerjaan apapun, saya tidak keberatan, tapi saya akan tetap dengan jilbab saya. Saya akan menjaga identitas saya dan menghormati budaya serta agama saya,” ujar Alfadli. (Yayan – www.harianindo.com)