Jakarta – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan bahwa tes Deoxyribonucleic Acid (DNA) terhadap salah satu jenasah teroris yang meninggal setelah terjadi baku tembak dengan anggota Satgas Tinombala di Poso pada beberapa hari lalu telah selesai dilaksanakan, dan hasilnya positif Santoso alias Abu Wardah.
“Sudah (keluar hasil tes), sudah positif,” kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri melakukan tes DNA dengan mengambil sampel DNA dari anak perempuan Santoso dan mencocokkanya dengan DNA Santoso.
Anak Santoso ini diantar oleh pihak keluarga, yakni istri pertama Santoso, Suwarni.
Setelah proses tes DNA ini dilewati, jenasah Santoso kemudian akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Kapolri menyerahkan sepenuhnya proses ini ke Polda Sulawesi Tengah.
Kapolri tidak lupa memerintahkan untuk meningkatkan pengamanan selama proses pemakaman Santoso berlangsung, guna mengantisipasi gangguan keamanan yang dapat merugikan masyarakat.
“Prinsipnya adalah agar pada waktu pemakaman jangan sampai menimbulkan kegaduhan dan aksi heroik. Karena kami lihat ada potensi kerawanan,” kata Tito.
Setelah pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Santoso, tewas kini muncul dua nama baru yang disebut-sebut akan menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin kelompok, yaitu Basri dan Ali Kalora.
(Samsul Arifin)