Jakarta – Apabila diperhatikan, kehidupan manusia dipenuhi oleh hal-hal bising dan cenderung menjauhkan seseorang dari ketenangan. Terkait dengan ini, ada baiknya Anda memulai ketenangan itu dari diri Anda sendiri, dengan menjadi pribadi yang tak banyak bicara.
Seperti dilansir dari solopos.com, Selasa (31/5/20160, ternyata manusia membutuhkan keheningan dalam hidup. Bunyi yang didengar manusia terlalu banyak hingga dapat dianggap sebagai polusi akustik. Mengurangi kadar bunyi yang didengar dalam satu hari dapat memberikan ketenangan bagi otak.
Simak empat manfaat ilmiah yang membuktikan bahwa manusia butuh lebih sering “puasa” dari kebisingan sehari-hari.
1. Regenerasi Sel-Sel Otak
Sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh bunyi dilakukan pada seekor tikus di tahun 2013. Tikus yang diberikan waktu tenang tanpa bunyi apapun selama dua jam per hari memiliki sel-sel baru di hippocampus, area di otak yang bertanggung jawab akan kemampuan belajar, ingatan, dan emosi.
2. Kreativitas
Saat manusia beristirahat, otak tetap bekerja dan memproses segala informasi yang telah diterima di hari tersebut. Saat proses ini berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan bunyi atau interupsi lainnya, otak mengintegrasi emosi dan ingatan yang meningkatkan imajinasi dan meningkatkan perkembangan otak. Keheningan menghasilkan otak yang lebih kreatif dan terbuka akan banyak hal di dunia.
3. Kurangi Stres
Telah terbukti bahwa kebisingan konstan memengaruhi otak manusia dan dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon stres. Keheningan, sebaliknya, memiliki efek sebaliknya.
Tanpa kebisingan, ketegangan pada otak dan tubuh akan terangkat. Para peneliti memantau perubahan tekanan darah dan sirkulasi dan menemukan kesimpulan bahwa lebih baik menghabiskan waktu dua menit tanpa bunyi apapun daripada mendengarkan musik santai.
4. Daya Mental
Kebisingan sering kali menjadi pengganggu dalam proses memecahkan masalah baik saat belajar maupun bekerja. Bunyi-bunyian yang terlalu banyak dapat mengurangi motivasi, konsentrasi dan justru meningkatkan jumlah kesalahan.
Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang tinggal atau bersekolah di daerah dekat jalan raya yang sibuk memiliki nilai yang lebih rendah dalam bidang membaca dan bahasa dibandingkan anak-anak yang tinggal atau bersekolah di daerah yang lebih tenang.
Namun tak perlu khawatir, otak dapat mengembalikan hal-hal yang hilang akibat polusi akustik jika mendapatkan waktu tenang tanpa kebisingan yang cukup dalam sehari. (Yayan – www.harianindo.com)