Jakarta – Isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang belakangan ini menyeruak dipandang oleh Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq sebagai hal yang dapat diprediksi. Pasalnya, Habib Rizieq menilai amandemen UUD 1945 sejak reformasi 1998 sebagai awal dari terbukanya paham PKI kembali menjamur di Indonesia.
Berdasar informasi yang dihimpun tim Harian Indo, Kamis (12/5/2016), Habib Rizieq juga menyinggung fakta dihapusnya kurikulum tentang PKI dari pelajaran di sekolah ikut memberi ruang bagi PKI untuk menyebarkan pahamnya. Melalui akun Twitter @syihabrizieq, Habib mencoba menguraikan pandangannya.
“Sejak Reformasi 1998, PKI makin meraja-lela : Ini faktanya: a. Sejarah Pengkhianatan PKI 1948 & 1965 dihapus dr Kurikulum Pelajaran,” cuit Habib Rizieq pada Kamis (12/5) pagi.
Selain itu tidak adanya pemutaran film G30S/PKI juga dinilai Habib sebagai fakta kesekian yang membuat generasi muda yang lahir di era 1990-an akhir tidak paham tentang PKI. Habib juga menuding Komnas HAM dan sejumlah ormas yang seakan pro dengan PKI, bahkan mendorong Presiden agar meminta maaf pada korban PKI.
Lantas bagaimana solusinya? Bukan khilafah kok, Habib Rizieq justru menyarankan agar Indonesia segera kembali pada Pancasila dan UUD 1945 yang ASLI.
“Sdh saatnya Indonesia kembali kpd Pancasila & UUD 1945 yg ASLI. Amandemen Konstitusi sejak Reformasi 1998 tlh menyuburkan PKI dan LIBERAL,” jelas Habib Rizieq. (Rani Soraya – www.harianindo.com)