New Delhi – Pemerintah India baru-baru ini mengumumkan peraturan baru, bahwa mulai tahun 2017 semua telepon seluler yang dijual di India harus memiliki panic button yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan darurat secara instan. Smartphone yang dijual di negara tersebut harus sudah mempunyai fitur GPS sebagai standar untuk mengetahui lokasi korban pelecehan seksual secara cepat.
Berdasarkan laporan Economic Times India, Kamis (28/4/2016), panic button nantinya akan berupa interaksi dari penekanan tombol 5 dan 9 pada fitur telepon seluler. Panic button kemudian akan dihubungkan secara langsung dengan pihak kepolisian setempat. Produsen smartphone pun diharuskan menyediakan tombol emergency di layar utama atau mengaktifkan panic call secara instan dengan menekan tombol on/off tiga kali.
Peraturan ini diberlakukan tidak hanya untuk smartphone lokal saja, namun berlaku juga untuk produsen dari luar India, termasuk Samsung dan Apple. Hal ini bukanlah yang pertama bagi produsen smartphone harus memodifikasi desain smartphone mereka untuk menyesuaikan peraturan lokal pemerintah pada negara tertentu. Sebelumnya Rusia memberlakukan retribusi pajak impor tambahan sebesar 25% bagi smartphone yang tidak mendukung GLONASS, yaitu GPS buatan pemerintah Rusia.
Peraturan pemerintah India ini merupakan ide dari menteri telekomunikasi, Ravi Shankar Prasad, yang mengatakan bahwa dengan adanya aturan ini akan melindungi wanita India jika sedang terjadi masalah. Langkah pemerintah India ini cukup bermanfaat mengingat India saat ini dihadapkan pada krisi pemerkosaan yang banyak terjadi di India. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)