Harian IndoSan Francisco – User Twitter terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, hal tersebut tidak membawa keuntungan untuk perusahaan teknologi yang berbasis di San Francisco, California, Amerika Serikat, tersebut.
Berdasar informasi, pengguna Twitter mencapai 305 juta pada akhir 2015. Di awal 2016, user media sosial itu bertambah menjadi 310 juta atau naik 2 persen.
Pertambahan jumlah pengguna ini dinilai merupakan hasil kerja keras dari CEO Twitter Jack Dorsey dalam melakukan inovasi-inovasi dengan menambahkan fitur-fitur baru sehingga membuat penampilan Twitter lebih menarik.
Sebagaimana diberitakan Cnet pada Kamis (28/4/2016), investor Twitter merasa kurang puas karena pendapatan Twitter hanya mencapai USD 594,5 juta atau setara dengan Rp 7,8 triliun. Angka ini melesset dari perkiraan awal yang sebesar USD 607,8 juta atau sekitar Rp 8 triliun.
Sejak didirikan pada 2006 lalu Twitter diketahui belum mendapatkan keuntungan sama sekali karena biaya operasional yang terus melambung tinggi.
Hingga akhir 2015, Twitter sudah mengalami kerugian sebesar USD 2,09 miliar atau setara dengan Rp 27,5 triliun, bahkan kini harus ditambah dengan turunnya saham Twitter hingga mencapai 14 persen. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
