Jakarta – Beberapa saat ini, ibu kota dihebohkan rencana reklamasi. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi sasaran kritik.
Namun, kini pihaknya dapat membalas seluruh kritik tersebut. Sebab, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpikiran sama dengan Ahok tentang reklamasi itu.
Saat menjabat gubernur, Presiden Jokowi tidak memusingkan perkara reklamasi. Sebab, setiap negara bakal melakukan reklamasi untuk memperluas daratan. Namun, presiden mengimbau reklamasi yang dilakukan tidak merusak lingkungan dan menyebabkan banjir.
”Yang penting jangan merusak lingkungan kata Presiden; kedua, jangan sebabkan banjir sesuai lah; terus porsi biaya tambahan harus ada. Presiden saat jadi gubernur bilang saya dari masih wagub sudah ribut sama pengembang. Pengembang saat itu tawarkan Rp1 juta per meter, ya enggak bisa dong. Kita harus bicara berapa persen dari NJOP,” terang Ahok pada Sabtu (16/4/2016).
Ahok juga menambahkan, Presiden Jokowi menekankan tentang pembangunan fasilitas umum, fasilitas sosial, dan tempat hunian bagi mereka yang bekerja di sana nantinya.
Lebih jauh Ahok mengatakan bahwa dirinya mempersilahkan pengembang untuk membangun pulau di Teluk Jakarta, namun mereka harus menaati peraturan dan cara main yang ada.
”Jadi maunya gimana? Silakan bikin pulau, seluruh sertifikat punya DKI. Fasum dan fasos 45 persen punya DKI. Lima persen gross pulau punya DKI. Terus setiap tanah yang kamu jual kami minta uang, berapa jumlahnya kami suruh orang hitung nanti,” katanya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)