Bekasi – Massa dari berbagai ormas Islam di Kota Bekasi berunjuk rasa. Mereka menolak pembangunan Gereja Santa Clara, Bekasi Utara. Aksi tersebut diselenggarakan di depan kantor Pemkot Bekasi.
Sekitar seribu orang melayangkan tuntutan kepada Wali Kota Bekasi. Tujuannya, surat izin pembangunan Gereja Santa Clara Bekasi Utara dicabut.
Setelah berdemo di Pemkot Bekasi, massa menuju ke kantor DPRD Kota Bekasi. KH Amien Noer dan KH Ishomuddin Muchtar pun memimpin rombongan massa tersebut.
Sementara itu, Ustaz Bernard Abdul Jabbar dari Forum Umat Islam sebagai orator aksi tersebut menjelaskan tiga alasan penolakan pembangunan Gereja Santa Clara.
”Pertama, Gereja Santa Clara berdiri di tengah-tengah pesantren di Bekasi Utara. Kedua, menyangkut kearifan lokal. Sebab, sebagian besar penduduknya adalah muslim. Ketiga, izinnya masih bermasalah, penipuan KTP dan sebagainya,” katanya di lokasi demo pada Senin (7/3/2016).
Selain itu, para pengunjuk rasa menyatakan bahwa lokasi pembangunan gereja telah disegel. Ustaz Bernard menjelaskan, penyegelan tersebut ditandatangani Kapolsek Bekasi Utara KH Ishomuddin atas nama Umat Islam Bekasi.
Dia menambahkan, aksi tersebut tidak berhubungan dengan HUT Ke-19 Kota Bekasi atau Konferensi OKI di Jakarta. ”Tidak ada hubungan apa-apa. Ini murni perjuangan untuk menolak perizinan gereja santa clara. Kami telah rencanakan lama sekali,” kata Ustaz Bernard. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)