Jakarta – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) melalui pembentukan usaha kecil dan menengah (UKM).
Ketika ditemui setelah Rakor Doing Business, Risma, mengakui jika ada penurunan pertumbuhan investasi di tahun lalu karena perlambatan ekonomi di Tanah Air.
“Namun kita optimistis tahun ini bisa tumbuh 7 persen. Kita akan berdayakan UKM yang mencapai 92 persen di Surabaya, paling besar di bidang usaha jasa dan perdagangan. Karena UKM telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kita sejak 3 tahun lalu,” katanya di kantor Kemenko Bidang Perekonomian (Rabu, 24/2/2016).
Risma mengakui jika perekonomian Surabaya bertumpu pada sektor UKM. Banyak tenaga kerja diserap oleh sektor ini.
“Saya ingin orang Surabaya tidak ikut bekerja dengan orang lain. Saya ajarkan mereka menciptakan pekerjaan sendiri,” tegasnya.
Risma mengungkapkan jika jumlah UKM di Surabaya telah bertambah pesat sejak 2010 silam. Sejak 2010, katanya, penciptaan UKM telah mencapai lebih dari 3.000 usaha. Risma rajin melatih warga Surabaya menjadi seorang entrepreneur, menghidupkan kembali Karang Taruna sebagai wadah berkreasi dan menghasilkan penghasilan.
“Kemudian UKM itu bisa menciptakan lapangan kerja. UKM ini cepat sekali berkembang karena dalam satu tahun sudah bisa merekrut 50 pegawai dari warga sekitar. Jadi saya belajar dari orang Padang yang bekerja untuk pengusaha restoran Padang, sehingga mereka bagi keuntungan,” papar Risma. (Yayan – www.harianindo.com)