Palu – Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo atau yang dikenal dengan Pasha “Ungu” meledak amarahnya saat memberikan sambutan pada apel kesadaran di Balai Kota Palu, Sulawesi Tengah (Kamis, 18/2/2016).
“Apa motif saudara-saudara tertawa saat saya memasuki mimbar upacara” kata Pasha saat memberikan sambutan.
Apel kesadaran tersebut dirangkai dengan kampanye kesehatan dan keselamatan kerja (K3) 2016 yang diikuti sekitar 1.500 pegawai di lingkup Pemkot Palu. Upacara itu adalah pengalaman pertama Pasha menjadi inspektur upacara setelah dilantik menjadi Wakil Walikota Palu pada Rabu (17/2.2016).
Pasha terlihat masih melakukan kesalahan kecil saat upacara berlangsung, sehingga ajudan di belakangnya harus membisiknya. Seperti ketika menerima laporan komandan upacara bahwa upacara siap dilaksanakan, Sigit menjawabnya dengan kata “laksanakan”, padahal seharusnya “lanjutkan”, sehingga peserta upacara kembali tertawa.
Saat dipersilakan membacakan sambutan tertulis menteri Ketenagakerjaan, Pasha yang mengenakan kemeja Korpri lengan panjang dipadu celana hitam dan berkopiah hitam itu memulai sambutannya dengan mengatakan,”Mohon maaf, sebelum saya membacakan sambutan tertulis bapak menteri, saya perlu mengemukakan hal-hal ini.”
Ia melanjutkan,”Apel kali ini adalah apel kesadaran, namun saya melihat peserta upacara yang belum sadar. Salah satu buktinya, banyak peserta yang ada di depan saya, di samping, dan di belakang saya tertawa terbahak-bahak saat saya memasuki mimbar upacara.”
“Apa motif saudara-saudara tertawa terbahak-bahak? Saya malu karena ada yang tertawa terbahak-bahak saat saya masuk. Next, saya tidak mau ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja harus mengecek yang tertawa itu. Jelas?…Jelas?…Jelas?” ujarnya dengan nada tinggi.
Ia pun minta agar seluruh pegawai bisa menghargai orang dan bisa menghargai jabatan.
“Atitude harus ada, bagaimana membawa diri dengan baik dan benar. Anda semua memakai baju Korpri. Percuma sumpah Korpri tadi dibacakan kalau begini atitude pegawai,” ujarnya.
Beberapa aparatur sipil negara pun memberikan tanggapan yang berbeda-beda terhadap sikap Pasha.
“Beliau seharusnya menyadari bahwa statusnya sebagai figur publik masih terus melekat, dan ini adalah kesempatan pertama beliau berhadapan dengan pegawai di Pemkot. Nah, banyak sekali pegawai di sini yang baru pertama kali melihat wajahnya secara langsung, sehingga spontan menyambut dengan tawa karena gembira saat beliau pertama kali naik podium,” ujar seorang PNS senior.
Sementara itu, pegawai lainnya menyambut baik ekspresi emosional wakil walikota tersebut untuk memberikan peringatan agar berdisiplin dalam mengikuti acara-acara resmi.
“Hanya seyogianya, teguran seperti ini hendaknya disampaikan tidak dengan nada keras dan emosional seperti itu. Kan bisa dikemukakan dengan ucapan yang lebih halus tanpa harus teriak-teriak di mikrofon,” kata pegawai tersebut yang disambut anggukan rekan-rekannya. (Yayan – www.harianindo.com)