Semarang – Menyambut kedatangan Tahun Baru Imlek, di Semarang akan digelar sebuah festival masakan dagi babi yang dinamakan ‘Pork Festival 2016’. Event ini mendapat protes dari ormas Islam setempat, salah satu yang bersuara lantang adalah Muhammadiyah yang menilai bahwa event ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi umat muslim di Semarang.
Berdasar informasi yang dihimpun tim Harian Indo, Rabu (3/2/2016), AM Jumai selaku Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang menyarankan agar event yang digelar oleh Kuliner Semarang Brotherhood itu sebaiknya dibatalkan.
“Ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat masyarakat setempat saat ini riskan diprovokasi,” ujar Jumai.
Menurut pandangan Jumai, festival daging babi ini dapat diartikan sebagian masyarakat sebagai bentuk tantangan terhadap mereka yang mengharamkan daging babi. Apalagi acara ini akan digelar di pusat perbelanjaan Sri Ratu, yang notabene sebenarnya merupakan lokasi dengan mayoritas penduduk sekitar umat Islam.
—
Baca juga:
Awas, “Mengotori” Uang Rupiah Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
Menteri Agama Menganggap Kelompok Gafatar Telah Lakukan Tindakan Makar
—
Jumai melanjutkan, akan lebih baik jika acara ini hanya diadakan untuk kalangan terbatas dan tidak perlu dipublikasikan besar-besaran. Selain itu ia menegaskan pihaknya sama sekali tidak memiliki niatan buruk terhadap acara yang akan dilangsungkan tanggal 4 — 8 Februari ini, namun ia hanya khawatir toleransi antar umat beragama di Semarang dapat ternoda karena acara ini.
“Jika tetap diadakan dengan publikasi besar-besaran, kami akan layangkan surat protes,” pungkasnya. (Rani Soraya – www.harianindo.com)